Bangkalan (beritajatim.com) – Angka pernikahan di bawah umur Kabupaten Bangkalan masih cukup tinggi. Pasalnya, selama Januari hingga Februari 2022 ini kantor Kementrian Agama (Kemenag) Bangkalan mencarat 154 pasangan yang menikah dengan usia di bawah 18 tahun.

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Bangkalan, Arif Rahman membenarkan. Menurutnya, angka yang ada di data Kemenag hanya sebagian saja. Sebab, masih banyak pernikahan anak di bawah umur yang menikah dan tidak dilaporkan.

“Ya betul untuk angka pernikahan di bawah umur di Bangkalan masih banyak, dan lebih banyak lagi yang tidak terdata,” ungkapnya, Sabtu (26/2/2022).

Selain itu, ia menyampaikan telah melakukan beberapa hal untuk menekan angka pernikahan dini. Salah satunya dengan meminta pengantin untuk mendapatkan rekomendasi dari pengadilan agama.

“Namun tetap saja tinggi, upaya itu kami lakukan agar pernikahannya tercatat. Karena jika tidak tercatat, akan terdapat beberapa kerugian terutama bagi mempelai wanitanya,” tuturnya.

Dikatakan, selain meminta rekomendasi dari pengadilan agama, pihaknya juga memilki program bimbingan pernikahan bagi calon pengantin. Sehingga, pengantin nantinya memilki kesiapan dan bekal untuk berumah tangga.

“Kami juga memberikan sosialisasi ke sekolah agar para siswa terus melanjutkan sekolah dan tidak terburu-buru menikah, apalagi jika di bawah umur perlu kesiapan yang extra baik fisik maupun mental,” imbuhnya.

Sementara itu, Aktivis perempuan Yenny Wachid saat berkunjung ke Bangkalan beberapa waktu lalu menyampaikan, terdapat korelasi antara usia menikah dengan usia pernikahan. Sebab, kematangan secara fisik dan mental akan mempengaruhi pemecahan masalah dalam rumah tangga.

“Tentu itu berkaitan, karena kesiapan secara fisik dan mental itu nantinya akan memiliki peran dalam upaya mempertahankan rumah tangga dan keharmonisan sebuah keluarga,” tandasnya.[sar/ted]