Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cirebon
Kasus: kecelakaan
ABK Kapal MSC DITTE Asal Wajo Sulsel Hilang, Diduga Jatuh di Perairan Cina
Rakyatku.com Jenis Media: News
Ali Jud, anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang diduga hilang di perairan Cina.
"Dia, kan, persiapan mau sandar. Dia sebagai mandor kapal kontainer, nama kapalnya MSC DITTE. Empat jam lagi sampai ke pelabuhan (Xiamen). Dia bersama salah satu anak buahnya persiapkan tali untuk sandar," kata Ammar Djudawi Noor, adik korban.
RAKYATKU.COM, XIAMEN - Seorang anak buah kapal (ABK) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), bernama Ali Jud (45), hilang di perairan Cina. ABK kapal milik perusahaan Mediterranean Shipping Company (MSC)--perusahaan pengapalan asal Swiss-Italia--itu diduga jatuh di perairan Cina pada Senin (5/12/2022) lalu.
Ammar Djudawi Noor, adik korban, kepada Rakyatku.com mengungkapkan kronologi hilangnya Ali Jud yang diduga jatuh dari kapal saat berlayar dari Pelabuhan Yokohama, Jepang, menuju Pelabuhan Xiamen, Cina.
"Dia, kan, persiapan mau sandar. Dia sebagai mandor kapal kontainer, nama kapalnya MSC DITTE. Empat jam lagi sampai ke pelabuhan (Xiamen). Dia bersama salah satu anak buahnya persiapkan tali untuk sandar," kata Ammar, Sabtu (10/12/2022).
Berdasarkan informasi dari rekan Ali Jud di atas kapal, cuaca saat itu memang sedang tidak bersahabat. Cuaca dingin dan angin kencang. "Posisinya di bagian depan kapal. Kata kawannya itu, dia membelakangi, jarak sekitar lima meter. Pas dia balik, dengar ada yang jatuh ke air. Jadi, pas balik sudah tidak ada. Kejadiannya itu jam 9 pagi local time," terangnya.
Ammar mengaku mendapat informasi awal hilangnya Ali Jud dari rekan korban di atas kapal. Setelahnya pihak keluarga berkoordinasi dengan agency yang menaugi Ali Jud, yakni PT Safe Waters Crew Service.
"Agency itu di Cirebon (Jawa Barat), PT Safe Waters. Persoalan sekarang karena kami belum mendapat pernyataan resmi dari agency bahwa memang terjadi kecelakaan ini. Harusnya, kan, informasi awal dari mereka. Ini informasinya justru dari teman-temannya di kapal. Setelah kami konfirmasi ke agennya, betul katanya. Tapi, itu belum dalam bentuk resmi. Alasannya mereka juga masih menunggu dari pihak kapal," ungkapnya.
Berdasarkan informasi dari rekan Ali Jud di atas kapal pula disampaikan bahwa pada hari itu telah dilakukan pencarian. "Saya dengar dari kawan-kawannya itu, mereka sempat mencari selama sembilan jam. Setelahnya kapal melanjutkan perjalanan ke Xiamen. Tim SAR katanya juga sempat mencari," ucap Ammar.
Pihak keluarga juga telah menjalin komunikasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cina. "Kemarin kami menghubungi pihak KJRI di sana, ada respons, cuma dia hanya minta kontak agen. Belum ada tindakan lebih jauh sampai sekarang," tuturnya.
Ammar bersama pihak keluarga sangat berharap Ali Jud bisa segera ditemukan. Selain itu, ada langkah nyata, baik dari pihak agency maupun KJRI. "Yang bikin saya pesimis itu karena di sana dingin. Meskipun bisa berenang kalau suhu di bawah 20 derajat agak berat," ucapnya.
Sentimen: negatif (98.4%)