Partai Narendra Modi Menang Telak di Pemilu Gujarat, Jadi Modal untuk ‘Nyalon' PM India Lagi
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India menang telak dalam Pemilu di negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, Gujarat, pada Kamis (8/12). Kemenangan ini pun menjadi modal bagi pemimpin dan partai nasionalis Hindunya menjelang Pemilu 2024.
Dilansir dari CNN, BJP menyapu 156 dari total 182 kursi di majelis negara bagian Gujarat. Angka ini mencetak perolehan terbaik bagi partai di negara bagian tersebut.
Sementara itu, Kongres Nasional India sebagai oposisi utama harus puas dengan 17 kursi, sedangkan Partai Aam Aadmi (AAP) meraih 5 kursi.
baca juga:Hasil Pemilu dan margin kemenangan di negara bagian berpenduduk lebih dari 60 juta jiwa ini menjadi pusat perhatian karena akan menunjukkan popularitas Modi menjelang Pemilu berikutnya di India. Dalam Pemilu mendatang ini, ia diperkirakan akan mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan ke-3.
Melalui Twitter pada Kamis (8/12) malam, Modi berterima kasih kepada warga Gujarat. Ia pun mengaku sangat terharu melihat hasilnya.
"Masyarakat mendukung politik pembangunan sekaligus menyatakan keinginannya bahwa mereka ingin momentum ini berlanjut dengan lebih cepat lagi," tulis Modi.
Dalam Pemilu negara bagian lainnya di wilayah utara Himachal Pradesh, Kongres Nasional India memenangkan 40 dari total 68 kursi majelis. Mereka pun kini akan membentuk pemerintahan. Sementara itu, BJP memenangkan 25 kursi dan 3 sisanya diraih oleh calon independen.
Terlepas dari kritik melambatnya ekonomi dan meningkatnya intoleransi agama di India di bawah pemerintahan Modi, perdana menteri mampu mempertahankan dukungan kuatnya di kalangan mayoritas Hindu di negara tersebut. Ia berkampanye dengan gigih menjelang Pemilu di Gujarat, tempat BJP memegang kekuasaan selama lebih dari seperempat abad. Sebelum menjabat sebagai perdana menteri pada 2014, Modi memimpin negara bagian tersebut sebagai menteri utama selama lebih dari 1 dekade.
Modi juga menjabat sebagai menteri utama saat meletus kerusuhan Hindu-Muslim tahun 2002 di Gujarat. Tragedi ini menyebabkan tewasnya lebih dari 1.000 orang. Sebagian besar korban adalah Muslim.[]
Sentimen: positif (72.7%)