Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Sawahlunto
Kasus: kecelakaan
Tokoh Terkait
Lubang Tambang Meledak di Sawahlunto, 10 Orang Tewas, 1 Lainnya Kritis
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Petaka ledakan tambang batu bara yang diduga dipicu gas metana kembali terjadi di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, kemarin (9/12). Buntutnya, sebanyak 14 pekerja tertimbun, 10 di antaranya dinyatakan tewas, tiga lainnya luka-luka, dan satu orang kritis.
Sebagaimana dilansir Padang Ekspres, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Tepatnya di sebuah area lubang tambang milik PT Nusa Alam Lestari (NAL) Parambahan (lubang SD C2/Lori 2), Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Di pagi yang nahas itu, para karyawan berniat hendak memulai aktivitas galian batu bara. Belasan pekerja mulai masuk dalam area lubang tambang untuk melakukan proses penggalian. Sementara puluhan lainnya tengah bersiap-siap menyusul masuk.
Namun, mendadak terjadi insiden ledakan cukup dahsyat dari arah dalam lubang. Saking kerasnya, sampai-sampai warga setempat juga turut terkejut.
Menurut sejumlah saksi, ledakan lubang maut tersebut serta-merta diikuti semburan api hingga ke mulut terowongan. Menyaksikan itu, para pekerja yang masih berada di luar pun sontak lari tunggang-langgang untuk menyelamatkan diri. Sesaat kemudian, insiden itu mendapat penanganan kepolisian, TNI, BPBD, hingga berbagai relawan kemanusiaan.
Kasi Operasional Basarnas Padang Oktafianto menyatakan, pasca terjadinya insiden, tim gabungan langsung bergerak ke lokasi melakukan proses evakuasi para korban. ”Saat ledakan terjadi, sebanyak 14 orang dilaporkan sedang berada dalam lubang guna menjalankan aktivitas galian. Maka, semuanya dinyatakan terkena semburan api ledakan,’’ ujar Oktafianto.
Jalannya proses evakuasi pasca kejadian turut diwarnai situasi mencekam. Sebab, para petugas dan relawan khawatir bila sewaktu-waktu terjadi ledakan susulan. Setelah dipastikan aman diikuti standard operating procedure (SOP), tim gabungan bahu-membahu melakukan pencarian hingga satu per satu korban dapat dievakuasi.
Kondisi para korban sangat memprihatinkan akibat luka bakar serius. Setelah dievakuasi, para korban yang berhasil ditemukan langsung dilarikan ke RSUD Sawahlunto guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Satu dari sepuluh korban meninggal yang kali terakhir ditemukan atas nama Nori Indra. Korban baru dapat ditemukan sekitar pukul 17.00 WIB dalam keadaan mengalami luka bakar serius. ”Dengan ditemukannya korban terakhir, untuk sementara proses pencarian dihentikan dulu,’’ ujarnya.
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono ikut turun langsung ke Sawahlunto guna menyaksikan proses pencarian dan evakuasi para korban. Selanjutnya menemui pihak manajemen PT NAL Parambahan yang berkantor tidak jauh dari lokasi kejadian.
Suharyono menjelaskan, pihaknya akan melakukan proses penyelidikan atas insiden kecelakaan kerja yang merenggut korban jiwa tersebut. Berikut memastikan apakah proses kegiatan pekerja sudah memenuhi SOP atau belum.
’’Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, setelah sebelumnya dilakukan proses olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Soal izin, perusahaan tambang ini ternyata diketahui memiliki izin, legal,’’ tegasnya.
Wawan, perwakilan PT NAL Parambahan, di hadapan pihak keluarga korban di RSUD Sawahlunto menyatakan siap bertanggung jawab atas terjadinya insiden tersebut. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, PT NAL berjanji akan mengurus proses pemulangan jenazah para korban ke rumah duka. Juga, mengurus uang santunan (asuransi) BPJS Ketenagakerjaan.
”Ini adalah kecelakaan kerja yang tidak diinginkan, hingga di antara pekerja ada yang meninggal dunia. Namun demikian, pihak perusahaan siap bertanggung jawab. Segala urusan mulai dari rumah sakit hingga pemberian uang santunan nantinya pihak ahli waris silakan hubungi saya di kantor,’’ ucapnya.
Wawan mengungkapkan, terkait status para pekerja yang menjadi korban, semua berstatus pekerja harian lepas dan tiap-tiap pekerja terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Sentimen: negatif (100%)