Politikus Partai Gerindra Andre Rosiade menganggap bakal capres Partai NasDem, Anies Baswedan, tengah menikung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Dia juga mengaku kecewa dan menilai Anies tak beretika lantaran tidak menemui Prabowo sebelum menerima ajakan Partai NasDem untuk maju dalam Pilpres 2024.

Atas dasar itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies Nyarwi Ahmad menilai komunikasi politik mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kurang baik.

Baca Juga: Selamat Hari Antikorupsi Sedunia, Warganet Ingatkan Anies Baswedan Soal Lem Aibon Rp81 Miliar

"Pernyataan Andre itu wajar. Sebab, pencapresan Anies secara elektoral sangat potensial menggerus basis pemilih Prabowo," ujar Nyarwi kepada GenPI.co, Jumat (9/12).

Dia mengatakan, sejumlah data dari lembaga-lembaga survei kredibel menunjukkan kecenderungan tersebut. "Jadi, keduanya memiliki basis potensial pemilih yang tumpang tindih alias overlapping," tuturnya.

Menurut Nyarwi, seharusnya Anies menjaga dan menjalin kualitas komunikasi meski sudah dicalonkan oleh Partai NasDem.

"Anies sebaiknya tetap menjaga komunikasi juga dengan elite-elite pimpinan parpol yang berpengaruh seperti Prabowo," ucap Nyarwi.

Dirinya berpendapat komunikasi politik tersebut seharusnya tidak hanya dilakukan untuk memperluas potensi basis pemilih yang menjadi target Anies.

Baca Juga: Berkat Haters, Anies Baswedan Berhasil Jadi Tokoh Paling Populer di Sosmed

"Namun juga dengan elite-elite berpengaruh semacam itu. Saya kira, tidak sulit bagi Anies untuk menjalankan hal tersebut," tandasnya.

Baca Juga: Waduh! Berniat Usulkan Ganjar, Politikus PDIP Ini Minta PAN Berhati-hati

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab GenPI.

Editor: Puri Mei Setyaningrum