Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak, Piala Dunia 2022
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Ketua MPR Bamsoet Singgung Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jelang Pemilu 2024
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Ketua MPR, Bambang Soesatyo menyinggung soal perpanjangan masa jabatan Presiden menjelang digelarnya Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan saat dia merespons hasil survei berbagai lembaga terkait kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ini.
"Terkait dengan kepuasan publik atau masyarakat terhadap pemerintahan presiden Jokowi tentu tidak terlepas dari berbagai prestasi dan pencapaian yang dilakukan oleh kedua beliau, Baik Pak Jokowi maupun Pak Maruf Amin," ujar Bambang Soesatyo dalam Proyeksi Ekonomi Politik Nasional, Catatan Akhir Tahun Kinerja Pemerintahan Jokowi-Maruf 2022, Kamis, 8 Desember 2022.
"Dan ini bagi saya bukan sesuatu yang mengherankan, artinya saya tidak terkejut dengan apa yang dihasilkan oleh Poltracking pada hari ini, rilis ini, karena sebelumnya juga Poltracking sudah menyampaikan kepuasan publik terhadap Pak Jokowi dan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ini 67 persen, artinya hari ini terus meningkat," tuturnya.
"Begitu juga dengan LSI pada Oktober lalu juga Hasilnya cukup bagus 74,3 persen, begitu juga dengan Litbang Kompas, kepuasan terhadap Pak Jokowi dan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin ini 62,1 persen. Indikator politik juga menyampaikan angka yang kurang lebih sama 62,6 persen, kalau kita rata-rata kan itu masih di atas 70 persen," ucapnya menambahkan.
Baca Juga: Soal Tantangan Tinju Jefri Nichol, Rizky Billar: Saya Sudah Chat Anaknya
Bambang Soesatyo pun mempertanyakan apakah indeks kepuasan masyarakat tersebut berkolerasi dengan keinginan publik terkait kepemimpinan Jokowi.
"Pertanyaan pentingnya bagi saya itu adalah bukan bukan soal puas tidak puasnya publik tapi apakah ini berkolerasi dengan keinginan publik untuk terus Presiden Jokowi ini memimpin kita semua," ujarnya.
"Pemerintah ini 2 tahun lalu telah kehilangan kesempatan untuk bergerak karena Covid 2 tahun, kemudian kita sama-sama tahu deras sekali pro kontra di masyarakat, ada yang memperpanjang, ada yang mendorong tiga kali," tuturnya.
"Tapi terlepas itu saya sendiri ingin tau keinginan publik yang sesungguhnya ini apa. Apakah kepuasan ini ada korelasinya dengan keinginan masyarakat beliau tetap memimpin kita dalam masa transisi ini, dan pertanyaan saya kembali lagi apakah ada korelasinya antara keinginan besar masyarakat untuk lebih lama dipimpin Jokowi atau ini hanya kepuasan atas kinerja hari ini," kata Bambang Soesatyo menambahkan.
Baca Juga: Jelang Nataru, Stok Bahan Pangan Pokok Aman
Dia kemudian membandingkan bagaimana Inggris yang justru kacau setelah terjadi peralihan pergantian pemimpin nasional di tengah krisis yang melanda negara tersebut.
"Tentu kalau kita mengacu pada apa yang terjadi di Inggris ketika terjadi peralihan pergantian pimpinan nasional mereka, bukan perbaikan yang dicapai justru tren ekonominya merosot tajam," ucap Bambang Soesatyo.
"Sehingga hari ini mereka, Inggris, harus bersusah payah mereka free kembali untuk ekonomi yang sangat Terpukul akibat Ukraina dan Rusia," ujarnya menambahjan.
Bambang Soesatyo juga membeberkan bagaimana hasil kinerja pemerintahan Presiden Jokowi selama ini, termasuk soal penanganan Covid-19.
"Jadi capaian-capaian pemerintahan ini, kita sudah lihat dengan jelas dan ini adalah sesuatu yang menurut saya masyarakat tidak tidak terlampau terkejut karena pencapaian sukses Jokowi menghadapi Covid, diselesaikan dengan sangat baik dan diakui oleh dunia," ujarnya.
Baca Juga: Kondisi Inggris Jelang Lawan Prancis di Piala Dunia 2022 Terungkap
"Kemudian G20 kemarin juga terlaksana dengan baik, berbagai kebijakan ekonomi dan kebijakan lain juga baik sehingga kita masih mampu bertahan di pertumbuhan 5 persen. kemudian sangat tanggap terhadap berbagai persoalan terjadi gempa bumi dan bencana, beliau langsung turun ke jalan. Artinya Jokowi dalam penilaian saya memiliki sign of crisis yang sangat tinggi dibandingkan dengan pemimpin-pemimpin yang lain," tutur Bambang Soesatyo menambahkan.
Menurut Bambang Soesatyo, hal-hal itulah yang harus dihitung terkait menentukan apakah Pemilu 2024 harus dilaksanakan tepat waktu atau tidak.
"Kita sama-sama tahu dalam waktu dekat kita akan dihadapkan pada suatu agenda besar nasional, yaitu penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada serentak," ucapnya.
"Tentu kita juga mesti menghitung kembali karena kita tahu bahwa penyelenggaraan pemilu selalu berpotensi memanaskan suhu politik nasional, baik menjelang, selama, hingga pascapenyelenggaraan pemilu," katanya.
"Nah ini juga harus dihitung betul apakah momentumnya (Pemilu 2024) tepat dalam era kita setengah berupaya untuk melakukan recovery bersama terhadap situasi ini, dan antisipasi adaptasi dan ancaman Global seperti ekonomi, bencana alam, dan seterusnya," tutur Bambang Soesatyo menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Poltracking Indonesia, Jumat, 9 Desember 2022.***
Sentimen: positif (100%)