Jember (beritajatim.com) – Bupati Hendy Siswanto menyatakan tak bisa membagi jatah proyek yang didanai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, kepada relawan pendukungnya saat pemilihan kepala daerah.

“Kalau proyek-proyek, anda ikut proyek, (lalu mengatakan) ‘bagaimana Ji, aku kan relawan, bagaimana saya dapat proyek sekian paket’, tidak bisa, Saudaraku. Silakan ikut tender sana. Saya kasih tahu bagaimana caranya ikut tender supaya bisa menang. Tawar yang bagus, pekerjaan yang bagus, dokumen yang bagus, punya modal yang ada, dapat proyek,” kata Hendy, dalam acara silaturahmi Jember Hadir untuk Rakyat (JHUR), di Desa Suci, Kevamatan Panti, Sabtu (26/2/2022) sore.

“Tapi kalau saya sebagai bupati bagi-bagi proyek, tidak boleh. Nanti ada KPK turun, Anda diperiksa, dilaporkan polisi, ditangkap masuk penjara. Jangan,” kata Hendy.

Hendy menawarkan kepada semua pihak, termasuk pendukungnya saat pilkada, program kerjasama secara profesional. Salah satunya pemanfaatan lahan pertanian. “Kemarin saya bekerjasama dengan PT KDI untuk mengubah buah naga yang kurang produktif selama 14 tahun (di lahan agrowisata Rembangan) ditanami kelengkeng,” katanya.

Pemkab Jember juga punya program pelatihan dan modal usaha berupa alat. Hendy ingin menciptakan pelaku-pelaku wirausaha di Jember. “Lahan pesisir sedang kami HPL-kan (Hak Pengelolaan Lahan). Di situ anda bisa membuat tambak, kita bikin terbuka kerjasama dengan Pemkab Jember,” katanya.

Hendy berjanji memperlakukan sama semua rakyat Jember. “Saya harus adil,” katanya. [wir/but]