Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bogor, Sukabumi, Cianjur
Ini Wilayah yang Dilewati Sesar Cugenang Penyebab Gempa Cianjur, Bogor Termasuk?
Ayobogor.com Jenis Media: Regional
AYOBOGOR.COM -- Berikut akan dibahas wilayah yang dilewati sesar Cugenang penyebab gempa Cianjur, apakah Bogor termasuk?
BMKG pada tanggal 8 Desember 2022 mengumumkan fakta terbaru terkait gempa Cianjur, gempa yang menewaskan 321orang itu ternyata disebabkan oleh aktivitas dari Sesar Cugenang. Dijelaskan pula wilayah yang dilewati sesar ini.
Sesar Cugenang belum terpetakan sebelumnya, Sebelumnya pihak BMKG menduga faktor gempa Cianjur adalah ergerakan Sesar Cimandiri yang terbentang hingga Sukabumi.
Dugaan tersebut berdasarkan letak episentrum gempa yang berada di dekat area Sesar Cimandiri. Namun dugaan tersebut di ragukan oleh para ilmuwan Indonesia lain.
Para ilmuwan menduga gempa Cianjur disebabkan oleh aktivitas sesar lain yang masih misterius, bukan karena Sesar Cimandiri.
Sesar Cugenang yang merupakan pemicu gempa Cianjur berada di Kecamatan Cugenang, Patahan tersebut diketahui melewati sembilan desa di dua kabupaten.
"Karena patahannya di wilayah Cugenang maka dinamakan Patahan Cugenang, patahan yang baru terbentuk atau ditemukan melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara," kata Dwikorita selaku Kepala BMKG.
Dari sembilan desa sebanyak delapan desa berada di Kabupaten Cugenang. Kedelapan desa itu adalah Desa Ciherang, Desa Ciputri, Desa Cibeureum, Desa Nyalindung, Desa Mangunkerta, Desa Sarampad, Desa Cibulakan, dan Desa Benjot. Dan yang terakhir ada Desa Nagrak yang merupakan wilayah dari Kecamatan Cianjur.
Pihak BMKG mengatakan Sesar Cugenang mengarah ke N 347 derajat timur dan kemiringan (dip) 82,8 derajat dengan mekanisme gerak geser menganan (dextral stike-slip).
Kawasan Sesar Cugenang yang memiliki luas 8.09 kilometer persegi ini telah dibangun sekitar 1.800 rumah, tentu kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan.
BMKG merekomendasikan agar ribuan rumah yang berada di zona bahaya tersebut dipindahkan dan tidak boleh lagi ada bangunan yang didirikan di kawasan zona bahaya itu.
"Zona bahaya merupakan zona yang rentan mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan," kata Daryono selaku Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG.
Meskipun dilarang untuk didirikan bangunan zona bahaya tersebut masih bisa digunakan untuk aaktivitas lain seperti bertani, kawasan konservasi, lahan resapan, hingga tempat wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa ada bangunan.
"Untuk konsepnya ruang terbuka tanpa ada bangunan, sehingga ketika kembali terjadi gempa di titik yang sama tidak ada bangunan yang ambruk menimpa warga atau korban jiwa. Namun intinya di lahan tersebut terlarang dari bangunan," imbuh Dwikorita.
BMKG menghimbau agar pemerintah daerah agar tetap waspada dan siaga terhadap aktivitas sesar yang ada di Kabupaten Cianjur, BMKG memberikan peya sesar kepada Pemkab Cianjur untuk dijadikan acuan
Sentimen: negatif (92.8%)