Sentimen
Negatif (98%)
9 Des 2022 : 19.47
Informasi Tambahan

Institusi: Paspampres

Kab/Kota: bandung

Kasus: pelecehan seksual

Tokoh Terkait

Psikolog Ini Sudah Duga Kasus Letda Caj GER Bukan Pemerkosaan, Itu Mirip Kasus Putri Candrawathi

9 Des 2022 : 19.47 Views 1

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

Psikolog Ini Sudah Duga Kasus Letda Caj GER Bukan Pemerkosaan, Itu Mirip Kasus Putri Candrawathi

POJOKSATU.id, JAKARTA— Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri sudah menduga bahwa kasus oknum Paspampers Mayor Inf BF ke Letda Caj GER bukanlah pemerkosaan.

Menurut Reza, kasus Letda Caj K GER tersebut hampir serupa dengan kasus Putri Candrawathi yang mengklaim sebagai korban pelecehan seksual oleh Brigadir Joshua.

“Sebagaimana pandangan saya pada kasus PC dan kasus Jombang. Yakni, relasi seks yang sesungguhnya konsensual diubah narasinya menjadi kejahatan seksual,” kata Reza kepada pojoksatu.id, Jumat (9/12/2022).

Menurut Reza, Letda GER sengaja mengemas kasusnya itu sebagai pemerkosaan diduga dilatarbelakangi beberapa faktor.


Salah satunya faktor utamanya yaitu sebagai ekspresi dendam dan menutup aib sendiri.

-

Profil Letda Caj GER Korban Amoral Perwira Paspampres Mayor Bagas, Mojang Bandung Hobi Renang

“Mengapa ada orang (dalam hal ini perempuan) yang melakukan relabelling? Jawabannya adalah, misalnya, sebagai ekspresi dendam, menutupi aib,” tutur Reza.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa blak-blakan membuka hasil pemeriksaan dugaan kasus pemerkosaan oleh oknum Paspampres Mayor Inf BF ke Letda GER.

Panglima TNI Jenderal Andika mengatakan, kasus asusila oknum Paspampres Mayor Inf BF dan perwira muda wanita Kostrad Letda GER bukanlah pemerkosaan.

Melainkan, kedua belah pihak saling suka sama suka dan sudah sering melakukan hubungan intim.

“Dari pemeriksaan ternyata tidak seperti laporan awal. Laporan awal kan dugaan pemerkosaan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, 8 Desember 2022.

“Tapi ternyata dalam berjalan pemeriksaan ada perkembangan baru yang menyatakan, atau mengindikasikan ini tidak dilakukan dengan paksaan,” sambung Andika. (firdausi/pojoksatu)

 

Sentimen: negatif (98.1%)