Anggaran tersebut, dipakai untuk menggelar pasar murah yang dilakukan selama tiga bulan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol mengatakan operasi pasar murah sangat membantu menekan harga, sehingga kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi.

"Biasa harga tinggi, tapi sejak ada pasar murah harga agak tertekan," kata Wilson Faisol dikutip Kantor Berita RMOLLampung, Senin (5/12).

Menurutnya, operasi pasar murah yang digelar selama tiga bulan sejak November hingga Desember 2022 menghabiskan Rp2 miliar.

"Dana pasar murah itu dari DAK atasi Inflasi yakni sebesar Rp 1 miliar, dan DID (Dana Instensif Daerah) Rp 1 miliar. Sehingga menghabiskan dana Rp 2 miliar," jelasnya.

Adapun Pemkot) Bandar Lampung telah menggelar operasi pasar murah di 20 kecamatan yang tersebar di 126 kelurahan. Di mana dalam pelaksanaan dilakukan serentak 10 kelurahan per minggu.