Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Prabowo Pinang Khofifah dengan Keris, Bakal Berjodoh di Pilpres 2024?
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Sekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani bertemu Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (25/2/2022) malam.
Kehadiran Muzani bersama rombongan DPP ini didampingi Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad beserta jajaran pengurus, serta anggota DPR RI Gerindra Dapil Jatim.
Muzani memberikan dua buah cendera mata kepada Khofifah. Yakni, sebuah buku tentang kisah militer karya Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto serta sebuah keris yang di dalam tempatnya disertai stiker Gerindra.
Apa maksudnya memberi Khofifah keris berstiker Gerindra? “Keris itu lambang pamor, lambang kekuatan. Saya ini kenal beliau sudah lama dan saya berharap beliau bisa memimpin Jatim lebih baik lagi,” kata Muzani saat itu.
Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo mempunyai penilaian sendiri soal ‘politik keris’ hadiah pemberian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo yang disampaikan melalui Sekjen Ahmad Muzani kepada Gubernur Khofifah.
Menurut dia, keris dalam perspektif lakon pedalangan sering dilustrasikan dengan bahasa ‘Curiga Manjing Warangka’. Curiga adalah bilah keris. Warangka adalah tempat memasukkan bilah keris. Bilah keris adalah simbol lingga atau laki-laki. Sedangkan warangka adalah simbol yoni atau perempuan.
“Pemberian hadiah keris Prabowo kepada Khofifah dalam posisi tertutup adalah bahasa simbolik akan adanya keinginan penyatuan antara lingga dan yoni. Penyatuan antara kekuatan lingga dan kelembutan yoni. Jadi, bisa saja ini upaya untuk menyatukan Prabowo-Khofifah adalah sebuah upaya yang serius,” tegas Mochtar kepada beritajatim.com, Minggu (27/2/2022).
Dalam perspektif Jawa, lanjut dia, ketika seorang kesatria (lelaki) menghadiahkan sebuah keris kepada seorang puteri (perempuan), melalui prosesi yang melibatkan orang lain atau diwakili itu artinya adalah sebuah lamaran, sebuah pinangan.
“Jadi, dalam pandangan saya, hadiah keris dari Prabowo kepada Khofifah melalui Sekjen Muzani dan Ketua Gerindra Jatim Gus Sadad tersebut adalah sebuah lamaran. Prabowo meminang Khofifah. Tentu saja lebih bermakna sebagai pinangan politik. Secara simbolik sebagai capres, Prabowo meminang Khofifah sebagai cawapresnya,” tuturnya.
Dua kali kekalahan Prabowo dalam kontestasi Pilpres sebagai capres (Prabowo-Hatta dan Prabowo-Sandi), menurut Mochtar, karena tidak mampu menang di Jatim. “Memilih warangka atau cawapres dari Jatim adalah pilihan menarik dan strategis,” imbuhnya.
Khofifah dinilai bisa merepresentasikan tiga kekuatan yoni sekaligus. Representasi kaum perempuan sebagai pemilih yang lebih banyak dari laki-laki. Kemudian, representasi Muslimat dan NU. Lalu, representasi Jatim dengan pemilih terbesar kedua setelah Jawa Barat.
Sedangkan, Prabowo membawa tiga kekuatan lingga. Simbol patriotisme dan nasionalisme (tentara). Kekuatan pendukung loyal dalam dua kali pilpres. Dan, Gerindra sebagai partai pemenang kedua adalah ibarat kereta kencana yang menjemput pengantin.
“Nasionalis-religius, patriot-teknokrat dan laki-perempuan. Maka, jika Khofifah menerima pinangan Prabowo, keduanya bisa menjadi kombinasi pasangan pilih tanding. Perpaduan keduanya tentu patut diperhitungkan lawan lainnya,” pungkasnya. [tok/but]
Sentimen: positif (97%)