PRFMNEWS - Keberadaan tim Daarut Tauhiid (DT) Peduli dan para relawan tangguh di posko pengungsian Kampung Bayabang, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang, Cianjur membawa kebahagiaan untuk anak-anak sekitar yang menjadi korban gempa Cianjur.

Setiap hari, relawan DT Peduli mendampingi 50 sampai 120 anak untuk belajar bersama. Kegiatan ini rutin dilakukan usai Salat Subuh dan Salat Maghrib berjamaah di Masjid Darurat Daarut Tauhiid.

Ditemui saat mengajar Al-Qur’an pada Senin kemarin, Tim DT Peduli Garut, Desi Mustika mengatakan, pembinaan ini rutin dilakukan untuk menguatkan ruhiyah anak-anak pengungsian.

Baca Juga: Layanan Psikososial DT Peduli Bantu Kembalikan Semangat Anak-Anak Pengungsi Gempa di Cianjur

”Alhamdulillah, di masjid darurat ini mereka begitu bersemangat belajar, meskipun dalam keadaan seperti ini. Bahkan mungkin karena sekolah juga libur, mereka ingin ada kegiatan belajar di sini. Seperti kemarin, teh hayu belajar matematika. Secara tidak langsung, mereka ingin belajar pelajaran sekolah di sini,” jelas Desi.

Desi mengungkapkan, Masjid Darurat Daarut Tauhiid ini sudah menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak sekitar. Dengan semangat mencari ilmu, mereka begitu bahagia memanfaatkan masjid ini sebagai tempat salat, mengaji, belajar, dan berkreativitas.

”Jadi, kami mengusahakan agar anak-anak di sini itu terbina. Alhamdulillah, mereka bisa belajar, berkreativitas, berkenalan dengan orang baru yang padahal tidak semua anak bisa melakukan hal itu. Dan yang paling saya salut itu, semangat ngajinya, meskipun keadaannya terbatas,” tutur Desi.

Baca Juga: Aksi DT Peduli yang Bantu Korban Gempa Cianjur Mendapat Apresiasi dari Bupati Cianjur

Salah satu anak, Nopal mengaku begitu senang belajar bersama kakak-kakak dari DT Peduli.

Dari mereka, ia bisa mengetahui kisah Nabi dan pelajaran umum lainnya. Nopal berharap, kegiatan belajar ini bisa terus dilakukan, terlebih sekolahnya sudah libur dua pekan.

"Nopal suka ngaji di sini, seneng diajarin belajar sama teteh-teteh dan aa-aa dari DT Peduli. Belajar matematika, cerdas cermat, tebak-tebakan surat, nabi-nabi. Terus suka dikasih pertanyaan, dapat hadiah, teteh-tetehnya baik-baik. Alhamdulillah, mamah juga seneng Nopal belajar di sini," tutup Nopal.***