Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Surabaya
Kasus: covid-19
Tokoh Terkait
Sekjen FAJ Tolak Jabatan Presiden Diperpanjang, Alasannya Sangat Keras
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Surabaya (beritajatim.com) – Menyikapi perkembangan wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden yang dilontarkan sejumlah elit beberapa partai politik (PKB, Golkar, PAN), para alumni perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Alumni Jatim (FAJ) menyatakan beberapa sikapnya.
Sekjen FAJ, dr Reza Dharmayanda MQIH menyatakan, bahwa upaya para elit parpol yang mewacanakan perpanjangan masa jabatan presiden adalah merupakan jalan pintas di tengah kesulitan mereka dalam mencari panggung politik di masa pandemi Covid-19.
“Langkah ini hanyalah untuk mendongkrak popularitas dan elektabiltas partai mereka di tengah kesulitan mencari isu yang bisa meraih perhatian masyarakat. Mereka lupa bahwa langkah tersebut telah melanggar amanat UUD yang mana segala upaya berkehidupan berbangsa dan bernegara harus taat dan tunduk pada konstitusi,” tegasnya, Minggu (27/2/2022).
Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden jelas-jelas bertentangan dan tidak sesuai dengan UUD sebagai konstitusi dasar NKRI.
Wacana tersebut dapat dipandang juga sebagai upaya menenggelamkan legacy yang selama ini dibangun Jokowi bahwa ia akan tunduk untuk menjalankan amanat sebagai Presiden RI hingga selesai pada periode kedua dan tidak lebih dari itu.
Selanjutnya, menurut dia, upaya para elit parpol tersebut hanyalah menciptakan kegaduhan politik yang seharusnya tidak perlu manakala disandingkan dengan dasar hukum yang sudah jelas mengaturnya. Serta, merupakan bentuk penghianatan pada perjuangan reformasi yang telah diperjuangkan oleh para elemen dan pegiat demokrasi era 90-an.
“Untuk itu segala upaya dan tindakan yang memperbesar wacana tersebut harus segera dihentikan dan ada baiknya para elite politik kembali berbaris untuk bergotong-royong membantu Jokowi menyelesaikan tugas kenegaraan dalam upaya mewujudkan Nawacita menghantarkan rakyat Indonesia menuju kesejahteraan bersama,” pungkas dr Reza. [tok/but]
Sentimen: negatif (98.1%)