Sentimen
Netral (40%)
8 Des 2022 : 06.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunungkidul

Tokoh Terkait

Antisipasi Hoaks Pemilu, Diskominfo DIY Bikin Literasi Digital di 24 Kalurahan

Harianjogja.com Harianjogja.com Jenis Media: News

8 Des 2022 : 06.45
Antisipasi Hoaks Pemilu, Diskominfo DIY Bikin Literasi Digital di 24 Kalurahan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Hoaks atau berita bohong terkait pemilihan umum (pemilu) sudah mulai diantisipasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) DIY melalui kegiatan literasi digital langsung ke masyarakat. Salah satunya dilakukan di Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari pada Rabu (7/12/2022).

Pelatihan literasi digital di Kalurahan Pulutan tersebut merupakan ke-20 yang dilakukan Diskominfo DIY. Total ada 24 pelatihan yang menyasar beragam kelompok masyarakat agar hoaks pemilu dapat ditanggulangi.

Antisipasi hoaks dilakukan karena berita palsu dapat mengancam kerukunan masyarakat. Polarisasi karena pemilu tak diinginkan Diskominfo DIY juga untuk menjaga keamanan dan kelancaran pemilu 2024 mendatang.

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY Riris Puspita Wijaya menyebut hoaks juga tidak dibenarkan dalam perundang-undangan. “Selain memang akibatnya buruk, jangan sampai masyarakat turut memproduksi atau menyebarkan hoax makanya kami tekankan untuk saring sebelum sharing,” jelasnya, Rabu siang.

Riris menjelaskan pelatihan yang dilakukannya agar masyarakat lebih siap menghadapi pemilu di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi. “Nanti kan akan semakin kompleks, untuk mempersiapkan itu dan mengantisipasi hal buruknya kami bikin pelatihan ini,” katanya.

Masyarakat dalam menghadapi pemilu, jelas Riris, harus menyesuaikan perkembangan agar bisa ikut mensukseskannya. “Kalau masyarakat tidak bisa mengikutinya kan akan sulit mewujudkan pemilu yang baik,” ujarnya.

Pelatihan yang berlangsung di Kalurahan Pulutan tersebut disambut baik oleh Carik Kalurahan Pulutan, Heri Kurniawan. “Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, kami melibatkan beragam kelompok dari tokoh masyarakat, PKK, sampai perangkat kalurahan,” ucapnya saat sambutan, Rabu pagi.

Heri menjelaskan pelatihan literasi digital dibutuhkan oleh masyarakatnya yang sudah mulai memasuki dunia digital. “Komunikasi kami dengan warga juga sudah banyak yang menggunakan internet, pelatihan ini sesuai kebutuhan agar masyarakat Pulutan tidak mudah termakan hoaks,” katanya.

Dalam pelatihan tersebut diikuti sekitar 50 peserta. Narasumber pelatihan adalah Ketua Bawaslu DIY Sutrisnowati  dan Anggota DPRD DIY Komisi A Heri Dwi Haryono yang menyampaikan pentingnya melawan hoaks untuk mewujudkan pemilu yang bermartabat.

Sutrisnowati menjelaskan pentingnya pemilu bermartabat agar hasil pemilu dapat benar-benar sesuai yang dikehendaki masyarakat. “Kalau punya wakil di pemerintahan atau legislatif pasti masyarakat juga akan senang karena kepentingannya diutamakan,” jelasnya.

Pemilu bermartabat, jelas Sutrisnowati, terwujud tanpa hoaks. “Hoaks ini kan sesuatu informasi yang tidak benar sesungguhnya ada, melainkan dibuat-buat jangan sampai itu dijadikan bahan pertimbangan untuk memilih saat pemilu,” katanya.

BACA JUGA: UMK Kabupaten/Kota di DIY Ditetapkan, Ini Besaran dan Total Kenaikannya

Heri Dwi Haryono menjelaskan tentang pentingnya mengedepankan kerukunan dan tidak mudah dipecah belah. “Sekarang apa-apa bisa dicari di Internet, tapi ada juga yang informasinya tidak valid. Informasi tidak valid ini bisanya memang didesain untuk memecah belah, jadi memang harus lebih hati-hati,” ujarnya.

Kerukunan masyarakat, jelas Heri, jadi nilai utama yang harus selalu dipegang diatas pilihan masing-masing. “Masayrakat juga harus lebih belajar toleransi lagi karena tantangannya semakin berat berbeda dengan dulu, informasi yang ada harus disaring dulu,” tegasnya. (**)

PROMOTED:  Kisah Dua Brand Kecantikan Lokal Raup Untung dari Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sentimen: netral (40%)