Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Liga Champions
Institusi: UGM, Universitas Hasanuddin, UNAIR, Universitas Airlangga
Kab/Kota: Surabaya, Yogyakarta, Banda Aceh, Lombok
Kasus: covid-19, pembunuhan
Profil Terawan Agus Putranto, Menkes Era Jokowi hingga Terawan Theory
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT – Terawan Agus Putranto, nama seorang Menteri Kesehatan era Jokowi yang harus diganti oleh Budi Gunadi Sadikin di tengah pandemi yang melanda Indonesia sejak awal 2020.
Jauh sebelum menjadi menjabat Menteri Kesehatan RI, Terawan muda pernah berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Lulus pada usia 26 tahun. Setelah lulus, dia mengabdikan diri menjadi tim dokter TNI Angkatan Darat dan bertugas di sejumlah daerah seperti Bali, Lombok, dan Jakarta.
(Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI) lahir di Sitisewu, Yogyakarta pada 5 Agustus 1964. Dia dikenal karena terobosan baru dalam metode pengobatan dan penyembuhan penderita stroke dan terapi cuci otak di Indonesia. Terawan juga merupakan dokter spesialis bidang radiologi.
Baca Juga: Profil Carlo Ancelotti, Prestasinya di Liga Champions Sulit Tertandingi
Terawan kemudian meneruskan studi Pascasarjana Radiologi di Universitas Airlangga, Surabaya pada 2004 (40 tahun). Lalu, dia menuntaskan studi doktoral di Universitas Hassanuddin, Makassar pada 2013.
Berprofesi sebagai dokter merupakan keinginannya sedari kecil. Alasan dia memilih studi radiologi, karena di Indonesia saat itu masih belum berkembang tentang salah satu keilmuan dokter tersebut. Bidang radiologi intervensi pun dia pilih.
Adapun metode pengobatan stroke ciptaannya disebut brain flushing. Bahkan disertasinya bertajuk Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis.
Baca Juga: Profil Sven-Goran Eriksson, Mantan Pelatih Timnas Inggris yang Gagal di Piala AFF
Namun, metode ini mengundang pro dan kontra di kalangan praktisi dan akademisi kedokteran. Tapi Terawan mampu membuktikannya.
Dia mengklaim bahwa pasien stroke dapat sembuh dalam 4-5 jam pascaoperasi. Bahkan metode ini sudah diterapkan di dunia media di Jerman dengan nama Terawan Theory.
Namun, Majelis Kehormatan Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memutuskan Terawan Theory melanggar kode etik lantaran ada unsur mengiklankan diri dan menjanjikan kesembuhan pada pasien stroke. Selain itu, metode tersebut tidak melewati uji klinis dan penelitiannya dianggap lemah dan cacat.
Baca Juga: Profil Roberto Mancini, Pernah Dapat Ancaman Pembunuhan karena Jual Pemain Bintang
Terawan dicopot sementara dari anggota Ikatan Dokter Indonesia selama 12 bulan sejak 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019.
IDI secara resmi melakukan pemecatan terhadap eks Menteri Kesehatan tersebut atas dasar rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI. Hasil keputusan ini dibacakan di Muktamar XXXI IDI di Banda Aceh pada hari Jumat 23 Maret 2022.
Dari surat dengan kop pada 8 Februari 2022, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pusat Ikatan Dokter Indonesia yang ditujukan kepada Ketua Umum PB IDI.
Salah satu alasan pemecatan Terawan adalah karena dia melakukan promosi vaksin Nusantara sebelum penelitiannya selesai. Vaksin Nusantara tersebut berbasis sel dendritik dalam pencegahan penularan Covid-19.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan vaksin nusantara belum lulus uji klinis karena berbagai alasan.
Pada 2015 pun Terawan pernah menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Atas pengabdiannya, dia mendapati sejumlah penghargaan di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan 2 MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Subtraction Angiogram (DSA) terbanyak.
Berikut pengalaman Terawan Agus Putranto;
1. Tim Kedokteran Kepresidenan Indonesia 2009
2. Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia
3. Ketua World International Committee of Military Medicine
4. Ketua ASEAN Association of Radiology
5. Kepala RSPAD Gatot Soebroto Indonesia 2015
6. Akademi Ilmu Pengetahuan Yogyakarta (Aipyo) Yogyakarta, Indonesia Tahun 2016
7. Tentara Indonesia
8. Dokter Indonesia Tahun 1990
9. Menteri Kementerian Kesehatan Indonesia Tahun 2019-2020
Riwayat pendidikan Terawan;
1. S1, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM) Tahun 1990.
2. S2, Spesialis Radiologi, Universitas Airlangga, Surabaya Tahun 2004
3. S3, Doktor Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin Tahun 2013. (Sherly Enjelina)*** **
Sentimen: positif (99.9%)