Terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kuat Ma'ruf mengikuti sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (2/11). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Saksi Kuat Ma'ruf menceritakan insiden Putri Candrawathi menangis di rumah Magelang, Jawa Tengah pada 7 Juli 2022.

Hal itu diungkapnya saat menjadi saksi untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer dan Bripka Ricky Rizal dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (5/12).

"Saya tolongi ibu, setelah saya ke atas, saya angkat posisi dipeluk begini sama Susi. Terus saya tahan dari belakang sempat didudukin sama Susi," kata Kuat di ruang sidang.

Saat itu, lanjut Kuat, Putri Candrawathi belum menceritakan apa pun ihwal insiden yang telah terjadi.

"Ibu belum ngomong apa-apa, Susi benerin bantal, baru saya masukin, saya pegang, terus saya tidurkan. Ibu masih diam saat itu, setelah ibu melek, ibu langsung menangis, ibu menangis kayak ketakutan seperti itu," ucap Kuat.

Setelah itu, lanjut Kuat, Putri Candrawathi mencari ponsel dan menanyakan keberadaan Ricky Rizal.

"Handphone mana, handphone mana, mana Ricky, mana Ricky. Waktu itu ngomong begitu, saya tanya ibu langsung ketakutan, 'jangan tinggalin, ibu, jangan tinggalin, ibu'. Ibu bilang begitu," ujar Kuat.

Kuat mengaku sempat menanyakan kepada Putri Candrawathi ihwal insiden yang telah terjadi.

Kuat Ma’ruf mengaku sempat menanyakan kepada Putri Candrawathi ihwal insiden yang telah terjadi.