Sentimen
Negatif (64%)
5 Des 2022 : 16.55
Informasi Tambahan

BUMN: TransJakarta

Kab/Kota: bandung, Cimahi, Pancoran, Cawang, Senen, Gambir

Kasus: Kemacetan

Tokoh Terkait

Panen Kritik, Alvin Lie: Seharusnya Namanya Bukan KA Cepat Jakarta-Bandung tapi KA Cepat Jakarta-Padalarang

5 Des 2022 : 16.55 Views 7

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Panen Kritik, Alvin Lie: Seharusnya Namanya Bukan KA Cepat Jakarta-Bandung tapi KA Cepat Jakarta-Padalarang

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pemerhati Penerbangan dan Mantan anggota DPR Alvin Lie menyinggung soal kereta cepat Jakarta-Bandung yang belakangan ini menuai kritik.

"Seharusnya namanya bukan KA Cepat Jakarta-Bandung tapi KA Cepat Jakarta-Padalarang," ujar Alvin dikutip dari unggahan twitternya, @alvinlie21 (05/12/2022).

Diketahui sebelumnya, Kereta Cepat Jakarta Bandung panen kritik terkait lokasi stasiunnya yang berada jauh di pinggiran kota, meski harga tiketnya terbilang mahal.

Kereta cepat yang diberi nama Komodo Merah itu tak sampai ke Kota Bandung. Sebagai alternatif, penumpang tujuan Bandung dan Cimahi bisa turun di Padalarang dan melanjutkan perjalanan dengan KA feeder maupun KA lokal.

Untuk mengejar target penumpang kereta cepat, belakangan muncul wacana untuk menghapus KA reguler Argo Parahyangan yang dioperasikan PT KAI (Persero) relasi Stasiun Gambir - Stasiun Bandung.

Ide pembangunan stasiun kereta cepat di Padalarang sendiri baru muncul belakangan. Awalnya, stasiun akan dibangun di kawasan Walini milik PTPN.

Namun dengan berbagai pertimbangan, termasuk akses transportasi ke Bandung, Padalarang dipilih. Di Padalarang, juga sudah ada stasiun KA reguler yang melayani keberangkatan KA lokal Bandung Raya.

Setali tiga uang, akses ke Stasiun Halim di Jakarta juga belum sebaik stasiun kereta reguler seperti Gambir dan Pasar Senen yang bisa dicapai dengan Trans Jakarta, KRL, maupun moda transportasi umum lainnya.

Diketahui juga, Akses ke kawasan Halim juga terkenal dengan kemacetan parah seperti di Cawang dan Pancoran. (Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (64%)