Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tebing Tinggi
Kasus: Kemacetan
Tokoh Terkait
Tol Tebingtinggi-Indrapura Dibuka saat Nataru
Sumutpos.co Jenis Media: News
SUMUTPOS.CO – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023, akses ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura bakal segera difungsikan. Dibukanya Seksi 1 Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat ini, lantaran Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menilai, konstruksi ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura sejauh 20,4 kilometer ini tergolong sudah layak untuk dilewati, guna mempercepat waktu tempuh masyarakat saat momen Nataru 2023 nanti.
SEKRETARIS Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Triono Junoasmono mengatakan, saat ini progres konstruksi seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sudah mencapai 95,36 persen, sehingga dapat digunakan secara fungsional bagi pengendara untuk sementara waktu sampai diresmikan dan dioperasikan secara penuh. “Diharapkan dengan dibukanya jalan tol ini akan mampu meningkatkan kenyamanan dan mempercepat waktu tempuh berkendara di saat liburan arus mudik Nataru nanti,” ujar Triono yang dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12).
Menurut Triono, Kementerian PUPR selanjutnya akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk memastikan waktu pelaksanaan buka-tutup tol tersebut. “Kementerian PUPR juga akan melakukan sejumlah persiapan, di antaranya posko bersama, gerbang tol, rest area, petugas jalan tol, termasuk pihak keamanan yang berjaga untuk mengantisipasi selama fungsional jalan tol dilaksanakan,”bebernya.
Triono juga menjelaskan, Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Parapat seluruhnya memiliki total panjang 143,25 kilometer yang terbagi menjadi 6 Seksi. Untuk Seksi 2 Indrapura-Kualatanjung (18,05 Km) progres telah mencapai 72,91 persen, Seksi 3 Tebingtinggi-Serbelawan (30 Km) progres mencapai 66,24 persen, dan Junction Tebingtinggi (7,07 Km) dengan progres mencapai 64,11 persen yang ditargetkan selesai konstruksinya pada Kuartal 1 tahun 2023.
Lebih lanjut, Triono mengatakan, saat ini progres konstruksi seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar (28 kilometer) sudah mencapai 57,03 persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2023.
Sementara untuk Seksi 5 Pematangsiantar-Seribudolok (22,30 kilometer) dan Seksi 6 Seribudolok – Parapat (16,70 kilometer) yang saat ini masih dalam tahap persiapan. “Untuk Seksi 1 – 4 merupakan dukungan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Marga Waskita dan Seksi 5 – 6 merupakan dukungan Pemerintah,” ucap dia.
Untuk pembangunan ruas Tol Tebingtinggi-Indrapura dan ruas lain yang merupakan kesatuan dari Jalan Tol Kualatanjung-Tebingtinggi-Prapat, terang Triono, untuk sekarang masih terus dikejar oleh kontraktor di lapangan. “Mengingat, progres pembangunan fisik dari jalan tol tersebut dikatakan sudah mencapai 68 persen dengan target selesai pada 2023 mendatang. Kami targetkan untuk Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura hingga Seksi 3 Tebingtinggi-Serbelawan bisa selesai pada kuartal pertama 2023, lalu untuk Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar pada kuartal kedua 2023,” pungkasnya.
Sebelumnya pada pertengahan November lalu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit mengecek dua ruas Tol Trans Sumatera yakni tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat dan Jalan Tol Indrapura-Kisaran. Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat nantinya akan menjadi konektivitas pendukung menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
Perjalanan lewat tol ini dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Selain itu, jalan tol ini juga akan terkoneksi dengan Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung dan Industrial Estate sehingga akses pendistribusian logistik dari Medan ke kawasan industri sekitarnya hingga ke pelabuhan menjadi semakin mudah.
Sedangkan tol Indrapura-Kisaran memiliki 2 Seksi, yakni Seksi 1 Indrapura – Limapuluh sepanjang 15,60 Km dan Seksi 2 Limapuluh – Kisaran sepanjang 32,15 Km. Saat ini progres konstruksi keseluruhan telah mencapai 64,97 persen yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2023 mendatang. Jalan Tol Indrapura – Kisaran yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) juga menjadi konektivitas pendukung antar wilayah dari Medan ke Kisaran maupun wilayah sekitarnya serta menghubungkan sentra-sentra produksi dan menjadi akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara.
Jalan Alternatif Medan-Berastagi Selesai 2023Di sisi lain, pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi juga tengah dikebut PT Waskita Karya bersama KSO dengan panjang sekitar 55,87 kilometer. Ditargetkan realisasi penyelesaian pengerjaan jalan tersebut, tahun 2023 mendatang.
Kepala Bidang Pembangunan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut, Marlindo Harahap menjelaskan, pihak kontraktor tengah melakukan pengerjaan dasar seperti pengerasan badan jalan. Selanjutnya, baru dilakukan pengaspalan. “Progresnya saat ini sedang melakukan pelaksanaan pengerjaan dasar dan beberapa waktu ini,” sebut Marlindo, Minggu (4/12).
Untuk diketahui, jalan alternatif Medan-Berastagi ini melalui jalur Medan-Tuntungan-Kutalimbaru-Tandukbenua-Sembaikan-Berastagi. “Pengerjaan yang sudah dilakukan sekitar 9,7 kilometer,” kata Marlindo yang juga selaku Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) dalam proyek pembangunan jalan tersebut.
Marlindo mengatakan, pihaknya juga tinggal menunggu izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Karena jalan alternatif itu juga melintasi kawasan hutan sekitar 5 kilometer. KLHK sendiri, beberapa waktu lalu sudah memberikan lampu hijau untuk penggunaan kawasan hutan untuk jalan alternatif Medan-Berastagi ini. Pemprov Sumut sudah mengirim persyaratan untuk diproses Kementerian LHK menjadi izin penggunaan kawasan hutan tersebut. “Izin belum keluar dari KLHK. Kita sedang mengejar ke sana (izin segera dikeluarkan),” kata Marlindo.
Jalan alternatif ini sebagai solusi dan kebijakan yang dibuat oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam mengatasi kemacetan jalur Medan-Berastagi itu.
Apalagi, kemacetan sangat dirasakan saat akhir pekan dan waktu liburan. “Insya Allah tahun 2023, terealisasi (siap) jalan alternatif itu,” ujar Marlindo.
Pembangunan jalan alternatif Medan-Berastagi merupakan bagian dari mega proyek pembangunan infrastruktur berupa jalan, drainase, jembatan. Dengan total anggaran Rp2,7 Triliun menggunakan APBD Sumut secara multiyears.(bbs/gus/adz)
Sentimen: positif (100%)