Butuh Langkah Strategis dan Cepat Atasi Banjir
Beritajatim.com Jenis Media: Politik
Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, Badrut Tamam menegaskan butuh langkah strategis dan cepat guna mengantisipasi sekaligus mengatasi bencana banjir seperti yang terjadi pada Selasa (1/3/2022) kemarin.
Sebab pihaknya menilai bencana banjir yang terjadi tidak hanya akibat faktor intensitas hujan yang terjadi di wilayah Pamekasan, dan sekitarnya. Sebab terdapat faktor lain yang harus segera dikaji dan dilakukan secara cepat dan tepat.
“Jadi banjir ini tidak hanya terjadi karena faktor hujan, tapi karena faktor lain yang memang perlu kajian dan kerja cepat,” kata Bupati Pamekasan, Badrut Tamam, Rabu (2/3/3022).
Beberapa langkah strategis yang harus dilakukan secara cepat, di antaranya berupa pengerukan aliran sungai yang tersebar di beberapa titik di Pamekasan, khususnya aliran sungai di daerah perkotaan yang dinilai sudah mulai dangkal.
“Di antara langkah strategis yang harus kita lakukan cepat yaitu pengerukan Kali Semajid dan beberapa titik lain yang memerlukan normalisasi aliran air, apalagi ditambah dengan curah hujan yang cukup intens dan lebat,” jelas bupati yang familiar disapa Mas Tamam.
Seperti diketahui, bencana banjir di Pamekasan disinyalir terjadi akibat intensitas hujan deras yang melanda wilayah setempat. Kondisi tersebut juga ditambah dengan kondisi aliran kali di sepanjang aliran sungai di daerah perkotaan relatif dangkal.
Berdasar data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, total warga terdampak banjir tercatat sebanyak 16.986 jiwa, tersebar di 20 desa/kelurahan berbeda di 4 (empat) kecamatan berbeda. Meliputi Kecamatan Pademawu, Palengaan, Pamekasan (Kota), dan Proppo.
Dari total titik terdampak, banjir di Kecamatan Pademawu, tersebar di 6 (enam) desa berbeda. Meliputi Desa Barurambat Timur, Lemper, Majungan, Pademawu Barat, Pademawu Timur, serta Desa Sumedangan. Sedangkan di Kecamatan Palengaan tersebar di 2 (dua) desa berbeda, yakni Palengaan Dhaja dan Rombuh.
Untuk kecamatan Pamekasan, tersebar di 10 desa/kelurahan. Meliputi 4 (empat) desa berbeda, yakni Desa Bettet, Jalmak, Kangenan dan Laden. Serta 6 (enam) kelurahan berbeda, yakni Kelurahan Barurambat Kota, Bugih, Gladak Anyar, Jungcancang, Perteker, dan Patemon.
Sementara untuk Kecamatan Proppo, titik banjir tersebar di 2 (dua) titik berbeda, meliputi Desa Kodik dan Desa Samiran. Sedangkan warga yang dievakuasi akibat bencana banjir tersebut terdata sebanyak 450 orang. [pin/kun]
Sentimen: netral (95.5%)