SURABAYA – Ulah gangster kian meresahkan masyarakat. Karena itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempimpin operasi skala besar dengan menggunakan sepeda motor, Sabtu malam hingga Minggu (4/12) dini hari. Petugas mengamankan 26 orang dan 11 unit kendaraan bermotor.

Tiga remaja diserahkan ke Polrestabes Surabaya karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam). Mereka diamankan di Jalan Lebak Permai, seberang kantor Kelurahan Gading. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, tiga orang yang diamankan saat itu R, 13, warga Surabaya, M, 12, dan F, 25, warga Bangkalan, Madura.

Dari ketiganya, polisi menyita dua pisau sepanjang 15 sentimeter dan pisau kerambit. Polisi juga menyita tujuh handphone (HP) dari ketiga remaja ini. Sebuah dompet juga disita. “Unit Jatanras masih menyelidiki HP dan dompet tersebut. Belum dipastikan apakah ketiganya pelaku kriminal atau bukan,” terangnya, Minggu (4/12).

Satreskrim Polrestabes Surabaya juga mendapat penyerahan 23 remaja yang berkeliaran di luar rumah saat patroli gabungan. Salah satunya perempuan. Sepeda motor yang disita sebanyak 11 unit dan salah satunya tidak punya plat nomor. “Mereka semua masih di bawah umur,” ungkapnya.

Saat Wali Kota Eri bersama rombongan patroli ke Pakuwon City hingga Jalan Kenjeran, rombongan sempat menemukan lima remaja yang mencurigakan. Saat ditanya, para remaja tersebut mengaku hanya nongkrong. Karena jawaban remaja tersebut tidak masuk akal, Cak Eri meminta petugas memeriksa barang bawaan para remaja itu.

Hasilnya mengejutkan. Petugas menemukan senjata tajam berukuran sekitar 10-15 cm di salah satu bagasi motor. “Ini dibawa langsung motornya. Naikkan truk satpol PP,” ujarnya.

Setelah itu, rombongan melanjutkan penyisiran di kawasan Jalan Kenjeran. Tak jauh dari lokasi lima remaja itu ditemukan, rombongan sempat berhenti di salah satu tempat hiburan malam untuk razia. Di Lebak Permai III, Kecamatan Tambaksari, sekelompok orang membawa senjata tajam yang dibalut kain dan disimpan di dalam bagasi motornya.

“Kita sudah koordinasi kepada Bupati Sidoarjo dan Bupati Gresik agar melakukan langkah yang sama. Jangan sampai nanti di Surabaya sudah tuntas, malah terjadi di kota lain,” ungkapnya.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan yang ikut dalam operasi itu mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri atas dukungannya dalam memberantas aksi tawuran dan gangster. Yusep menyatakan tidak akan memberikan toleransi sedikit pun bagi orang yang mengganggu kenyamanan dan keamanan publik di Kota Pahlawan.

“Bahkan, kami juga melakukan tindakan tegas dan terukur. Kami tak segan menembak untuk melumpuhkan karena mereka terus melakukan penyerangan,” kata Yusep. (gun/rmt)