MerahPutih.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan siaran TV analog di wilayah siaran Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Batam telah dimatikan pada Jumat (2/12) pukul 24.00 WIB.

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Tengah meminta pada pemerintah untuk memperhatikan faktor kesiapan di masyarakat, khususnya distribusi set top box (STB) yang harus merata.

Baca Juga

Ketahui Perbedaan Siaran TV Analog dan Digital

Komisioner KPID Jateng, Anas Syahirul mengatakan, antusiasme masyarakat untuk beralih ke siaran televisi digital sangat tinggi. Terlebih ini merupakan ranah Undang-Undang.

"Kami menyambut baik kebijakan kelanjutan ASO tahap II ini. Apalagi itu merupakan amanah undang-undang," kata dia di Semarang, Minggu (4/12).

Hanya saja, Anas Syahirul berharap kesiapan infrastruktur penyelenggara multipleksing juga harus menjadi perhatian pemerintah, lalu realisasi penerimaan bantuan STB. Terutama warga kurang mampu.

"Jangan sampai ada kelangkaan maupun harga yang melonjak tinggi di pasaran. Terkait terkait realisasi penerimaan batuan STB yang sudah 100 persen seperti Semarang dan Batam. Sedangkan, wilayah Bandung, Yogyakarta dan Solo, realisasinya mencapai 98 persen," kata dia.

Baca Juga

Siaran TV Analog di Jabodetabek Mati per 5 Oktober 2022

Dia menegaskan jika ada kelangkaan dan harga STB mahal harus menjadi perhatian pemerintah. Ia pun mendapati banyak keluhan di lapangan mulai STB sulit didapat dan harga sudah Rp 350.000 ke atas .

Anas meminta penyelenggara multipleksing agar memperhatikan dan menyelesaikan segera komitmen mereka untuk mendistribusikan STB gratis kepada warga penerima bantuan. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Kominfo Beberkan Banyak Manfaat dari Migrasi TV Analog ke Digital