Sentimen
Positif (79%)
5 Des 2022 : 01.45
Tokoh Terkait

Singgung Jokowi Obral IKN, Azzam Izzulhaq: Dulu Belanda Harus Berdarah-darah untuk Menguasai Tanah

5 Des 2022 : 08.45 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Singgung Jokowi Obral IKN, Azzam Izzulhaq: Dulu Belanda Harus Berdarah-darah untuk Menguasai Tanah

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Founder Awak Media Indonesia (AMI) Group, Azzam Mujahid Izzulhaq, menadadak menyinggung soal investasi di IKN (Ibukota Negara).

Azzam jauh mengingat ke belakang, bagaimana bangsa Eropa yang harus berdarah-darah untuk menguasai tanah tertentu.

"Dulu. Baik itu Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda hingga Jepang, harus berdarah-darah ketika akan menguasai tanah," ujar Azzam, dikutip dari unggahan twitternya, @Azzamizzulhaq (04/12/2022).

Menariknya, menurut Azzam. Saat ini, untuk menguasai tanah tidak perlu berdarah-darah sebagaimana orang terdahulu.

Saat ini jauh lebih gampang, singgung Azzam. Cukup dengan investasi. Siapapun bisa mendapatkan kepemilikan tanah hingga 160 tahun.

"Bebas pajak selama 30 tahun dan discount pajak 350 persen," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi terus merayu investor untuk investasi di IKN Nusantara. Jokowi siap menggelar karpet merah dan menawarkan banyak insentif untuk investor.

Diobralnya, insentif untuk proyek IKN dinilai sebagai bentuk ketidakpercayaan diri pemerintah. Apalagi banyak kemudahan, insentif yang seakan membuat IKN seperti dijual murah.

Sebelumnya, dalam acara Pre Market Sounding IKN, pemerintah menawarkan kemudahan dan sederet insentif untuk investor IKN.

Misalnya, tax holiday untuk infrastruktur umum selama 30 tahun untuk investasi Rp 50 miliar hingga super tax deduction 350% di sektor penelitian dan pengembangan (litbang)

"Kurang apalagi? Lahan ada Menteri ATR/BPN. Insentif masih ada yang kurang, ada menteri investasi. Pak kurang insentif, minta. Tax holiday kurang panjang misalnya. Tax deductionnya kurang banyak, silakan disampaikan," papar Jokowi saat itu.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: positif (79.9%)