Sentimen
Negatif (88%)
4 Des 2022 : 22.08
Informasi Tambahan

Institusi: MUI

Kasus: HAM

Ramai Rencana Kunjungan Utusan AS Terkait LGBT, Kemenlu RI Buka Suara

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

4 Des 2022 : 22.08
Ramai Rencana Kunjungan Utusan AS Terkait LGBT, Kemenlu RI Buka Suara

PIKIRAN RAKYAT - Telah ramai kabar kunjungan utusan khusus Amerika Serikat (AS) terkait LGBTQI+ ke Indonesia, yang segera dijelaskan oleh Kementerian Luar Negeri RI.

Menurut rilis situs pemerintah AS state.gov, utusan khusus AS terkait LGBTQI+ Jessica Stern akan melakukan perjalanan ke Vietnam, Filipina, dan Indonesia selama November-Desember 2022.

Disebutkan, utusan khusus AS terkait LGBTQI+ memiliki rencana untuk menemui pejabat pemerintah setempat dan membahas soal hak asasi manusia (HAM) yang diperoleh kelompoknya.

Baca Juga: Sinopsis The Founder: Kisah di Balik Kesuksesan McDonald's

"Utusan Khusus AS untuk memajukan HAM LGBTQI+ Jessica Stern akan melakukan perjalanan ke Vietnam mulai 28 November-2 Desember, Filipina tanggal 3-6 Desember dan Indonesia 7-9 Desember," ujar bunyi rilis dari situs AS itu

"Selama kunjungan, Stern akan bertemu dengan pejabat pemerintah dan perwakilan dari masyarakat sipil untuk mendiskusikan hak asasi manusia, termasuk kelompok LGBTQI+," ujar rilis situs AS, menambahkan.

Dengan kabar utusan khusus AS terkait LGBTQI+, banyak lembaga keislaman di Indonesia yang menyatakan penolakan keras terhadap kunjungan itu.

Baca Juga: BPOM Rilis Daftar 172 Obat Sirop Bebas Cemaran Etilen Glikol dan Dietilen Glikol

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) adalah dua contoh lembaga yang menolak kunjungan utusan khusus AS terkait LGBTQI+.

Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menilai, kunjungan utusan khusus AS terkait LGBTQI+ akan nyata merusak nilai luhur agama dan budaya Indonesia.

Bahkan, Anwar Abbas menegaskan tak ada satu pun agama yang menerima praktik LGBTQI+.

Baca Juga: Bahaya Obati Jerawat Pakai Bawang Putih dan MSG, Hati-hati Kulit Terbakar

Sedangkan Ketua PBNU Ahmad Fahrurroz memiliki pandangan agak berbeda, dia tak mempermasalahkan kunjungan itu, tetapi tidak boleh melakukan kampanye LGBTQI+ di Indonesia.

Menyikapi ramainya pemberitaan itu, Kemenlu RI mengaku belum dapat konfirmasi terkait kunjungan utusan khusus AS terkait LGBTQI+ itu.

"Kita perlu mengonfirmasi dulu, apakah betul kunjungan itu akan dilakukan, sehingga sekarang saya tidak bisa berkomentar lebih jauh," ujar Teuku Faizasyah selaku Juru Bicara Kemenlu RI.***

Sentimen: negatif (88.9%)