Sentimen
Negatif (99%)
4 Des 2022 : 21.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Malang

Cek Fakta: Gunung Semeru Meletus 384 Kali dalam Sehari

5 Des 2022 : 04.35 Views 1

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Cek Fakta: Gunung Semeru Meletus 384 Kali dalam Sehari

AYOBANDUNG.COM -- Seiring Gunung Semeru erupsi hari ini, 4 Desember 2022, warga mesti berhati-hati dengan kabar yang beredar.

Salah satunya yang menyebutkan bahwa Gunung Semeru meletus 384 kali dalam sehari.

Hoaks kerap muncul dari tahun ke tahun, bahkan dengan bahan yang sama.

Baca Juga: Wilayah Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Begini Kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang

Salah satu informasi yang menyesatkan salah satunya diunggah oleh kanal YouTube MIMBAR ISTANA.

Dalam salah satu video yang diunggahnya, disebutkan bahwa telah terjadi letusan di Gunung Semeru pada 4 November 2022.

Disebutkan pula ada 15 orang korban meninggal, 27 orang hilang, 1027 orang mengungsi, serta 2700 unit bangunan rusak.

Namun, setelah adanya penelusuran fakta oleh Turnbackhoax.id, ditemukan adanya kesalahan.

Baca Juga: Video Hujan Abu Erupsi Gunung Semeru, Warga: Allahu Akbar!

Isi video viral tersebut adalah keterangan peristiwa erupsi yang terjadi di Gunung Semeru pada Sabtu, 4 Desember 2021. Dalam peristiwa tersebut, Gunung Semeru mengeluarkan awan panas dan lahar dingin.

Dikutip dari MAGMA Indonesia, yang tayang pada hari ini, Minggu, 4 Desember 2022, Status Gunung Semeru naik dari Level III atau Siaga ke Level V atau Awas.

Informasi tersebut disampaikan oleh MAGMA Indonesia per pukul 14.34 WIB hari ini.

Disampaikan bahwa aktivitas Gunung Semeru Level III (Siaga) sejak 16 Desember 2021.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Awan Panas Dekati Permukiman Warga

Namun, berdasarkah hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan menunjukan terjadi peningkatan aktivitas, dan dinilai tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (SIAGA) menjadi Level IV (AWAS), terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.

Terdapat beberapa rekomendasi yang disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, antara lain:

1. Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

2. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 17 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Jangan Datang ke Tempat Ini, Cek Daftar Lengkapnya!

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 19 km.

3. Tidak beraktivitas dalam radius 8 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

4. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat dan Kali Lanang serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca Juga: Link Download Buku Saku Bencana BNPB PDF 2022 Terbaru Jika Terjadi Gempa dan Bencana Lain

4. Agar masyarakat tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru.

Sentimen: negatif (99.2%)