Sumenep (beritajatim.com) – Kedatangan Ketua DPR RI, Puan Maharani ke Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Kamis (3/3/2022), disambut antusias warga setempat.

Tiba di Pulau dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia itu, Puan dibonceng sepeda motor listrik oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dari Dermaga menuju titik 0 oksigen. Sedangkan Ketua Banggar DPR RI, MH Said Abdullah, berboncengan dengan Bupati Sumenep, Ach. Fauzi.

Sepanjang perjalanan keliling Pulau Giliyang, Puan dengan ramah menyapa warga. Bahkan Puan juga meladeni saat ada warga yang mendekat dan mengajaknya berbincang.

Di tengah perjalanan, saat melewati sebuah warung, tiba-tiba Puan minta berhenti. Rupanya cucu Presiden I RI ini tertarik dengan pisang yang dijual warga. Melihat Puan berhenti, tak urung membuat Bupati Sumenep dan Ketua DPR RI pun ikut berhenti.

Puan ternyata ingin membeli pisang dagangan warga setempat. Layaknya seorang pembeli biasa, Puan pun mencoba menawar harga pisang itu. Saat tawar menawar, Puan sesekali menggunakan bahasa Madura, dibantu Bupati Sumenep sebagai penerjemah.

Setelah memborong pisang, Puan Maharani bersama rombongan menuju titik 0 oksigen dan obyek wisata batu canggah. Untuk menuju objek wisata Batu Canggah, Puan Maharani dan rombongan harus berjalan kaki ratusan meter. Namun Puan terlihat tetap bersemangat menikmati keindahan objek wisata di Pulau Giliyang.

Usai melaksanakan kegiatan di Pulau Giliyang, Ketua DPR RI melanjutkan kegiatan di masjid Abdullah Sychan Bagraff menemui muslimat yayasan, sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan 1500 paket sembako. Setelah itu, agenda dilanjutkan ke Islamic Center Bindara Saod, untuk bertemu 328 kepala desa se-Kabupaten Sumenep.

Pada kunjungan kerja di Sumenep, Puan Maharani didampingi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. Ahmad Basarah, dan Ketua Badan Anggaran DPR RI, M. H. Said Abdullah.

Kedatangan rombongan di Bandara Trunojoyo, disambut Bupati Sumenep, Achmad Fauzi beserta jajaran Forkopimda, kemudian Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Jatim Marsma TNI Rudy Iskandar, damln Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksamana Muda (Laksda) TNI Iwan Isnurwanto. [tem/suf]