Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: PLN, PDAM
Grup Musik: BTS
Kab/Kota: Tebing Tinggi
Tokoh Terkait
Proyek Infrastruktur Sumut Rp2,7 Triliun, Gubsu Ingatkan Waskita Target 33 Persen
Sumutpos.co Jenis Media: News
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengingatkan PT Waskita bersama KSO untuk dapat menyelesaikan pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sumut hingga akhir Desember 2022 dengan target 33 persen.
“Tareget 33 persen yang harus ditaati dan harus diselesaikan oleh Waskita, sekarang dalam waktu 15 hari dia menyelesaikan 5 persen,” sebut Gubernur Edy kepada wartawan di rumah dinas Gubernur Sumut, di Jalan Jendral Sudirman, Kota Medan, Jumat (2/12).
Gubernur Edy menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akan mengumpulkan PT Waskita bersama KSO dan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi (BMBK) Sumut untuk melakukan evaluasi terkait mega proyek senilai Rp2,7 triliun itu. “Untuk sampai tanggal 25 Desember 2022, kita kumpul, prioritas mana yang harus dia sikapi untuk melakukan percepatan,” ucap mantan Ketua Umum PSSI itu.
Bila target tersebut, tidak dipenuhi oleh perusahaan konstruksi milik Kementerian BUMN itu, hingga akhir bulan ini. Mantan Pangkostrad itu, mengungkapkan PT Waskita yang rugi. “Saya berharap Waskita 33 persen harus terpenuhi. Kalau tidak merugi, bukan Pemprov yang merugi. Tim termin Pemprov membayar kalau itu dinyatakan selesai. Kalau tidak selesai, Pemprov tidak akan membayar. Bahkan, dia tidak sesuai dengan kontrak akan kena finalti,” ucap Gubernur Edy. Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengatakan memasuki arus mudik Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Aktivitas dan mobilitas masyarakat yang ramai. Sehingga nanti ada jalan provinsi yang jadi prioritas untuk segara diperbaiki atau di aspal. “Untuk tahun baru dan Natal masih dalam evaluasi memprioritaskan yang mana-mana duluan untuk di aspal,” tutur Gubernur Edy. Diberitakan sebelumnya, Pengerjaan proyek multiyears jalan dan jembatan Sumut Rp 2,7 triliun hingga minggu ke-24 per tanggal 20 November 2022. Sudah mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya sebesar 5 persen. Yang saat ini, mencapai 11 persen.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumatera Utara, melalui Kepala Bidang Pembangunan selaku KPA, Marlindo Harahap kepada wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Senin (28/11) sore. Mega proyek di Sumut ini, dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) dan KSO (PT Sumber Mitra Jaya) dan PT Pijar Utama dengan proyek multiyears jalan dan jembatan Sumut Rp 2,7 triliun.
Marlindo mengungkapkan bahwa pihaknya mengawal janji Waskita KSO untuk merealisasikan pembangunan proyek multiyears itu sampai selesai sesuai jadwal.”Dinas Bina Marga Sumut terus melakukan upaya yang intensif untuk mengejar target progres tahun 2022,” sebut Marlindo. Upaya tersebut, Marlindo menjelaskan antara lain dengan kehadiran Tim dari Dinas BMBK Sumut, Tim Ahli Hukum Kontrak, konsultan MK dan kontraktor Waskita-SMJ-Utama KSO hadir ke LKPP untuk bertemu langsung dengan Kepala LKPP dan Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah LKPP untuk berkonsultasi pada tanggal 1 November 2022 di Jakarta.
“Pak Kadis BMBK Sumut, Bambang Pardede, terus memantau perkembangan proyek Rp 2,6 triliun ini hari per hari, dengan aktif melakukan kunjungan ke lapangan untuk memastikan percepatan pekerjaan di lapangan,” kata Marlindo.
Progres itu dicapai dari pengerjaan PT Sumber Mitra Jaya untuk zona I dengan progres 5,79%, Waskita Karya untuk zona II dengan progres 2,43% dan PT Pijar Utama untuk zona III dengan progres 2,32%. “Beliau mengakui bahwa progres ini masih memiliki deviasi yang negatif, namun capaian dalam 3 minggu terakhir ini cukup menggembirakan sebagai langkah awal untuk pelaksanaan berikutnya,” ujar Marlindo. Adapun ruas jalan yang sudah dilaksanakan pengaspalan, seperti Jalan Provinsi Ruas Jalan Marelan (Sp Pertempuran-Bts Medan) di Kota Medan, Ruas 21 Sp Durion Mulo-Namu Ukur, dan Ruas 26 Jalan Musyawarah Tebing Tinggi. “Sedangkan ruas lainnya sedang dalam pengerjaan dan juga dilakukan pengembalian kondisi jalan,” ujar Marlindo.
Ia mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerjaan proyek Rp2,7 T, antara lain adanya kendala utilitas (pohon, tiang PLN, rel kereta api, pipa PDAM, jaringan fiber optik), permukiman warga, tebing atau jurang.
“Namun demikian kita optimis apabila kinerja penyedia bisa ditingkatkan terus dan didukung dengan peralatan yang cukup dan baik, kesiapan material, tenaga kerja dan pendanaan yang cukup maka kita optimis dapat mencapai target,” ujarnya. (gus/ila)
Sentimen: positif (98.4%)