INDOZONE.ID - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap sejumlah strategi penting transformasi BUMN yang diwujudkan untuk mendorong pemberdayaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Sistem dan sumber daya manusia berperan sangat penting dalam proses pemberdayaan ini. Menurut Erick Thohir, BUMN merupakan aset negara dengan orang terpilih yang membawahi 1/3 kekayaan negara.

"Transformasi BUMN terjadi karena transformasi manusianya, baru kita buat sistem, salah satunya BUMN ini adalah aset negara artinya orang yang terpilih adalah orang yang diamanahkan oleh negara. Karena membawahi 1/3 kekayaan negara, maka kita betulkan sistem," ujarnya di kawasan Batununggal, Kota Bandung, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Erick Thohir Canangkan Ekosistem Perekonomian Mandiri, Kerjasama Multisektor Jadi Solusi

Dia menambahkan, bahwa kualitas yang baik jauh lebih penting dibandingkan kuantitas. Oleh karena itu, selama kepemimpinan BUMN olehnya tercatat ada 108 perusahaan negara yang dikurangi hingga 41 perusahaan.

"Ngapain BUMN jumlahnya 108 perusahaan, dari 108 yang bagi dividen 11. Lebih kecil lebih bagus jadi tidak membunuh pengusaha kecil dan swasta," tegas Erick Thohir.

"Artinya tidak perlu kuantitas yang banyak tapi kualitas yang baik, makanya kami kurangi jumlah BUMN dan memfokuskan untuk membangun ekosistem yang bersinergi," sambungnya.

Erick menuturkan, ekosistem kesehatan bisa menjadi contoh sebagai perusahaan yang memiliki peran efektif dalam menjalankan masing-masing fungsinya.

"Seperti ekosistem kesehatan, disitu kami fokuskan pada tiga perusahaan, yaitu Kimia Farma, Bio Farma dan Indo Farma. Dimana masing-masingnya memiliki fungsi dan peran masing-masing," paparnya.

Baca juga: BRI Fokus Pada Isu Inklusi Keuangan, Menteri BUMN Erick Thohir Beri Apresiasi

Dia juga menyayangkan sebanyak 2 juta jiwa penduduk Indonesia memilih menjalankan pengobatan di luar negeri. Hal itu, kata Erick, meluangkan sebesar Rp99 triliun dana untuk negara.

"Dua juta penduduk Indonesia berobat di luar negeri, itu karena kurang trust pada teknologi dan SDM kesehatan dalam negeri. Maka kami mengintegrasikan rumah-rumah sakit menjadi ekosistem kesehatan," terangnya.

Lebih lanjut, BUMN tengah mendorong pemberdayaan UMKM karena 90 persen lapangan pekerjaan dibuka oleh UMKM. Hal ini menjadi fondasi utama kemajuan ekonomi Indonesia.

"Sembilan puluh persen pekerjaan itu dibuka oleh UMKM, ini harus jadi fondasi utama. Maka pemerintah mendorong kredit usaha rakyat," ungkap Erick.

"Bank-bank Himbara pemerintah sekarang masih fokus mendorong hampir Rp360 triliun KUR itu 92,4 persen UMKM, kita coba yang terbaik. Karena UMKM itu adalah fondasi daripada ekonomi nasional yang jumlahnya 65.4 juta," tandasnya.