Sentimen
Netral (49%)
3 Des 2022 : 10.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ancol

Tokoh Terkait

Jokowi: Kecuali Indonesia, Kepala Negara Lain Pusing Hadapi Ekonomi Global

3 Des 2022 : 17.06 Views 1

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jokowi: Kecuali Indonesia, Kepala Negara Lain Pusing Hadapi Ekonomi Global

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan dalam kondisi ekonomi global yang diliputi oleh ketidakpastian, semua kepala negara pusing kepalanya, kecuali Indonesia. Ia menilai Indonesia berada pada posisi yang baik.

Hal itu diungkapkan Jokowi pada rapat konsolidasi nasional dalam rangka kesiapan pelaksanaan tahapan pemilu serentak 2024, di Beach City Entertainment Center, Ancol, Provinsi DKI Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Jokowi merinci, saat ini sudah 14 negara masuk sebagai pasiennya IMF untuk dibantu. Dulu pada 97-98, bebebrnya, itu hanya lima negara saja sudah geger.

"Ini sudah 14 negara masuk jadi pasien, 20 negara mengantre lagi di depan pintunya IMF untuk minta juga bantuan. Dan, ada 66 negara yang rentan untuk ikut mengantre lagi di depannya IMF. Ini yang kita harus memiliki perasaan yang sama bahwa sekarang kita tidak berada pada posisi yang normal, tetapi pada posisi yang abnormal karena pandemi," tegasnya.

Indonesia pada posisi abnormal, kata dia, diawali oleh pandemi, perang di Ukraina, ketegangan geopolitik, muncul persoalan-persoalan baru krisis pangan, krisis energi, krisis finansial, krisis biaya hidup di semua negara dan justru yang banyak di negara-negara maju.

"Inilah yang kita harus memiliki perasaan yang sama bahwa saat ini keadaan dunia sedang sulit dan semua kepala negara pusing kepalanya, Indonesia tidak. Alhamdulillah patut kita syukuri, kita berada pada posisi yang baik," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, di negara G20 kemarin Indonesia termasuk growth, pertumbuhan ekonomi kita termasuk yang terbaik karena 5,72 persen.

"Tapi, tetap kita harus hati-hati dan waspada. Jangan sampai membuat kebijakan sekecil apa pun yang salah, sehingga kita terpeleset menjadi sulit. Ini yang harus kita pertahankan. Oleh sebab itu, stabilitas politik betul-betul harus kita jaga. Jadi, saya titip pesan tadi dalam rangka juga ke sisi ekonomi," bebernya. (eds)

Sentimen: netral (49.2%)