Sentimen
Negatif (78%)
30 Nov 2022 : 15.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kebayoran Baru, Bangka

Tokoh Terkait
Ismail Bolong

Ismail Bolong

Brigjen Pol Pipit Rismanto

Brigjen Pol Pipit Rismanto

Dipastikan Hadir, Besok Bareskrim Polri Periksa Keluarga Ismail Bolong Terkait Kasus Tambang Ilegal

30 Nov 2022 : 15.19 Views 2

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Dipastikan Hadir, Besok Bareskrim Polri Periksa Keluarga Ismail Bolong Terkait Kasus Tambang Ilegal

Suara.com - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Bareskrim Polri akan memeriksa keluarga Ismail Bolong terkait kasus tambang ilegal. Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (1/12/2022) besok.

Dittipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Pipit Rismanto, menyebut kuasa hukum keluarga Ismail Bolong telah mengkonfirmasi hadir memenuhi panggilan penyidik.

"Mereka sudah konfirmasi hadir. Kita nggak tahu jam berapa mereka hadir, kita akan siapkan. Jam berapa aja kita layani," kata Pipit kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).

Kendati begitu, Pipit tak merinci detail daripada salah satu keluarga Ismail Bolong yang akan diperiksa tersebut. Dia mengklaim detailnya akan disampaikan seusai pemeriksaan.

Baca Juga: Suasana Mencekam Sambo dan Putri Diduga Bertengkar di Rumah Bangka, Wanita Tak Dikenal Tetiba Keluar Sambil Nangis

"Nanti hasilnya aja yang detail," katanya.

Ismail Bolong Sakit

Pada Selasa (29/11/2022) kemarin, Ismail Bolong kembali mangkir dari panggilan penyidik. Kuasa hukumnya menyebut alasannya Ismail Bolong tak hadir memenuhi panggilan pemeriksaan karena sakit.

"Yang bersangkutan alasannya sakit," ungkap Pipit kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).

Di sisi lain, Pipit menyebut anak Ismail Bolong rencananya akan diperiksa pada Kamis (1/12/2022) lusa. Anak Ismail Bolong itu diperiksa selaku direktur utama perusahaan.

Baca Juga: Brigadir Yosua Merintih Kesakitan Usai Ditembak 4 Kali, Bharada E: Saya Tutup Mata Saat Tembakan Pertama

"Anaknya sebagai Dirut-nya katanya di dalam perusahaan," ujar Pipit.

Sentimen: negatif (78%)