SURABAYA – Pemkot Surabaya tahun depan bakal merekrut penyandang disabilitas untuk bekerja di lingkungan pemkot. Komitmen tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat peringatan Hari Disablitas Internasional, Jumat (2/12), di Convention Hall Surabaya.

Tak tanggung-tanggung. Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri itu mengatakan, tahun depan sebanyak 140 anak disabilitas akan menjadi bagian dari Pemkot Surabaya. Sebab, anak-anak disabilitas memiliki hak yang sama dengan anak-anak lainnya dalam pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya.

“Saya tidak ingin ada perbedaan antara disabilitas dan bukan. Setiap manusia itu lahir pasti punya kelebihan dan punya kekurangan. Nah, kelebihan dan kekurangan inilah yang akan kita jadikan satu untuk saling menutupi satu dengan yang lainnya sehingga menjadi kekuatan besar,” kata Cak Eri.

Ia memerintahkan jajarannya untuk merekrut anak-anak disabilitas. Bahkan, ia meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) harus merekrut dua anak disabilitas. “Jika OPD ada 70, berarti nanti ada 140 orang yang bisa bekerja di Pemkot Surabaya,” katanya.

Alasan utama mengajak mereka menjadi bagian dari pemkot, menurut dia, karena pemerintah harus hadir bagi anak disabilitas. Harus bisa memberikan tempat yang sama bagi semua orang. “Mereka ini memiliki kemampuan khusus. Nanti dicek dan dites dulu cocoknya di bagian apa dan bidang apa. Surabaya ini milik semuanya. Surabaya ini milik semua agama dan milik semua umat manusia,” tegasnya.

Nanti pada perayaan Hari Ibu, 22 Desember, Wali Kota Eri memerintahkan jajarannya untuk menggelar sebuah acara khusus disabilitas di Taman Surya, halaman Balai Kota Surabaya. Hari Ibu dipilih karena seorang ibu yang merawat anak-anak disabilitas dinilai luar biasa.

“Nanti saya juga ingin mengajak anak-anak disabilitas itu untuk masuk dan melihat-lihat kantor dan ruangan Wali Kota Surabaya karena mereka ini juga punya hak dan cita-cita yang sama dengan yang lain,” imbuh Cak Eri.

Cak Eri menegaskan, Balai Kota Surabaya akan menjadi rumah rakyat dan bukan lagi menjadi rumah para ASN dan jajaran Pemkot Surabaya. Siapa pun boleh datang ke Balai Kota Surabaya, sehingga tidak ada batas antara pemerintah dan masyarakat. Pada akhir tahun, pemkot berencana membuka Taman Surya untuk warga mulai pukul 18.00 hingga 21.00.

“Jadi, nanti warga bisa masuk ke tamannya dan lingkungan Balai Kota Surabaya. Saya berharap Balai Kota Surabaya itu menjadi rumah rakyat, bukan menjadi milik pemerintah kota saja. Rakyat bisa menikmati dan rakyat bisa masuk dan menjadi bagian dari Balai Kota Surabaya,” pungkasnya. (rmt)