KBRN, Jakarta: Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, investasi di Indonesia tidak boleh menemui hambatan. Sekalipun inflasi negara maju akan berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga di Indonesia. 

Hal itu akan memperlambat investasi dan konsumsi domestik. “Investasi kita enggak boleh ada hambatan,” katanya saat Rakornas Investasi 2022, di Jakarta, Rabu (30/11/2022). 

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan akan melambat signifikan pada 2023 akibat pelemahan ekonomi global. Ini memicu penurunan harga komoditas unggulan Indonesia, sehingga pertumbuhan ekspor ikut melambat.

Dengan demikian, salah satu opsi untuk mendorong pertumbuhan adalah menarik investasi asing (FDI) sebanyak-banyaknya melalui program hilirisasi. Untuk itu, menurutnya, realisasi investasi harus difokuskan pada percepatan pemberian izin. 

Total jalur investasi yang harus dieksekusi mencapai 30,9 miliar dolar AS sampai dengan 2026. "Ini harus dimanfaatkan dengan memoercepat pemberian perizinan," ujarnya. 

Saat ini, ditekankannya, Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi dan tidak lagi mengandalkan komoditas mentah. Misalnya pada kebijakan hilirisasi nikel yang menjadi besi baja, dan bahan baku baterai. 

Hal ini juga berkontribusi signifikan terhadap peningkatan ekspor. Nilai ekspor besi baja sebesar US$ 23,16 miliar dan bahan baku baterai sebesar US$ 1,72 miliar.

Luhut menceritakan momen KTT G20 kemarin, bahwa Indonesia mendapatkan banyak apresiasi dan sepatutnya rakyat Indonesia harus bangga. “Saya mempertaruhkan momentum yang sudah baik ini dan ini tidak boleh dihambat oleh siapa pun,” ucapnya.