Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tegal
Tokoh Terkait
Terungkap di Persidangan, 22 Nama Mahasiswa Kedokteran Unila Merupakan Titipan Menteri, Anggota DPR, hingga Bupati
Oposisicerdas.com Jenis Media: News
Persidangan mantan Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani, terus membuka sejumlah fakta terkait penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Dibeberkan Karomani, ada 22 nama mahasiswa titipan di Fakultas Kedokteran yang masuk melalui jalur mandiri tahun 2022.
Data berbentuk tulisan tangan Karomani itu diungkap Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK dan dikonfirmasi langsung oleh Karomani dalam sidang perkara suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila 2022 dengan terdakwa Andi Desfiandi di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Rabu (30/11).
"Umumnya orang tua calon mahasiswa akan menghubungi saya atau orang kepercayaan saya, Mualimin dan Budi Sutomo. Totalnya 22, rata-rata dari Fakultas Kedokteran," tutur Karomani.
Berikut 22 inisial nama berdasarkan tulisan Karomani yang dikutip Kantor Berita RMOLLampung:
1. NZ (Pak Utut PDIP), tidak ngasih infak.
2. AQ (Thomas), Thomas Azis Riska pengusaha Tegal Mas, bukan pejabat.
3. KDA (Tamanuri), DPR RI dari Demokrat.
4. SNA (Polda Joko), sudah pindah dari Polda Lampung
5. NA (Kadisdikbud), Kadisdikbud Sulpakar, titipan temannya Pak Sulpakar.
6. RAR (Bupati Lamteng) Musa Ahmad
7. FM (Pendekar Banten)
8. ZAG (Zulkifli Hasan)
9. ZAP (Andi Desfiandi)
10. R (Khadafi) anggota DPR RI dari PKB
11. PR (Keluarga Banten), Karomani asli Banten dan pengurus paguyuban Banten di Lampung
12. FS, Asep Sukohar, Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan Unila
13. M dari Asep Sukohar
14. AC (ADT), Alzier Dianis Thabranie politikus senior Lampung
15. NA (Sulaiman)
16. NT (dr. Zam Zanariah)
17. RBM (Mahfud Urip), Mahfud Suroso, punya saham RS Urip Sumoharjo
18. AF (Mahfud), Mahfud Suroso
19. M (Budi), lewat Budi Sutomo
20. MZ (Budi)
21. CPM
22. RZ.
"Yang memberikan infak, informasi dari Budi Sutomo anak buah Pak Tamanuri, Polda Joko juga memberikan infak, Thomas tidak memberikan infak," jelas Karomani.
"Kadis itu (Sulpakar) temannya memberi. Bupati Lamteng tidak memberikan infak. Khadafi enggak ada ngasih (infak). Dari Asep ada infak. Alzier, Sulaiman, dan dr Zam tidak infak," sambungnya.
Karomani menegaskan, tidak ada perjanjian di awal untuk memberikan infak agar mahasiswa diloloskan. Uang yang diberikan adalah infak setelah pengumuman kelolosan dan tidak ada batas minimal.
Selain 22 nama itu, JPU KPK juga menunjukkan 7 daftar nama mahasiswa non-Fakultas Kedokteran yang merupakan mahasiswa titipan. Namun, mayoritas dari internal Unila dan tanpa memberikan uang.
Foto: Mantan Rektor Unila Prof Karomani saat menjadi saksi di sidang Andi Desfiandi, Rabu (30/11)/RMOLLampung
Sentimen: netral (87.7%)