Sentimen
Positif (50%)
30 Nov 2022 : 18.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Brussel

Tokoh Terkait

Ada Potensi Perang Baru dan 'Neraka di Bumi', UE Warning Ini

30 Nov 2022 : 18.20 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Ada Potensi Perang Baru dan 'Neraka di Bumi', UE Warning Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) memperingatkan potensi terjadinya eskalasi dan kekerasan antara Kosovo dan Serbia. Hal ini disampaikan setelah kedua negara gagal menyelesaikan pembicaraan darurat mengenai pelat nomor mobil yang digunakan oleh etnis minoritas Serbia di Kosovo.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan proposal UE dapat menghindari peningkatan ketegangan dengan proposal yang disiapkan. Tetapi proposal tersebut, yang diterima oleh Presiden Serbia Aleksandar Vucic, tidak diterima oleh Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti.

"Saya pikir ada tanggung jawab penting di pihak kedua pemimpin atas kegagalan pembicaraan hari ini dan untuk setiap eskalasi dan kekerasan yang mungkin terjadi di lapangan pada hari-hari berikutnya," katanya, dikutip dari Reuters, Selasa (22/11/2022).

-

-

"Sekarang saatnya tanggung jawab & solusi pragmatis. Eskalasi harus dihindari," ujarnya.

Kosovo telah berusaha tahun ini untuk mewajibkan minoritas Serbia mengganti pelat mobil lama mereka sebelum tahun 1999 ketika Kosovo masih menjadi bagian dari Serbia.

Langkah ini telah ditanggapi dengan perlawanan yang kuat oleh orang Serbia yang tinggal di bagian Utara negara itu. Kosovo kemudian memberlakukan aturan ketat terkait hal itu dengan membahas sanksi denda mulai Selasa.

Borrell mengatakan ia mendapati kurangnya rasa hormat terhadap kewajiban hukum internasional kedua negara. Ini, menurutnya, akan menyulitkan Serbia dan Kosovo yang sama-sama berjuang untuk menjadi bagian dari UE.

"Pihak Serbia benar-benar konstruktif dan kami menerima teks yang diubah 10 kali, tetapi pihak Albania tidak mau menerima apa pun, tidak sedetik pun, mereka akan selalu menambahkan sesuatu yang jelas tidak mungkin," kata Vucic kepada wartawan.

Vucic mengatakan situasi di wilayah Kosovo dapat berubah menjadi "neraka di bumi" jika pemerintah setempat tidak membatalkan rencana mereka untuk melarang pelat nomor Serbia. Vuvic menambahkan ia akan bertemu dengan warga Serbia Kosovo untuk meminta mereka tetap tenang.

"Kami menerima intelijen terbaru beberapa waktu lalu, situasinya sangat sulit dan berada di ambang konflik. Kami akan melakukan segalanya untuk menjaga perdamaian," tambahnya.

Di sisi Kosovo, Kurti mengatakan siap mengadakan pertemuan lebih lanjut untuk menormalkan hubungan Beograd dan Pristina. Hubungan yang baik, menurutnya, tidak hanya menangani satu masalah antara keduanya.

"Kami tidak bisa tidak bertanggung jawab dan tidak menangani masalah yang sebenarnya. Kami tidak bisa mengubah diri kami menjadi pemimpin negara yang hanya berurusan dengan plat mobil dan tidak berbicara bagaimana menormalkan hubungan mereka," katanya kepada wartawan di Brussel.

Perselisihan mengenai plat nomor telah memicu ketegangan selama hampir dua tahun antara Serbia dan bekas provinsinya yang memisahkan diri dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008. Pasalnya, 50.000 etnis Serbia yang tinggal di Kosovo menolak mengakui otoritas Pristina dan masih menganggap diri mereka sebagai bagian dari Serbia.


[-]

-

Ramai-Ramai Negara Eropa 'Teriak' Krisis Energi
(luc/luc)

Sentimen: positif (50%)