Sentimen
Tokoh Terkait
Peminta Restu Tempur Jokowi Klaim Sangat Berhasil, Wahyu Susilo: Gagal Total!, Netizen Tantang Berperang
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com- Benny Rhamdani, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengunggah di akun twitternya tentang kinerjanya. Dia mengklaim medapat pujian bahwa kinerjanya sangat berhasil, 28/11.
"Deputi IV Kepala Staf Presiden, Juri Ardiantoro, Senin, (28/11/2022), dalam pelepasan keberangkatan 228 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Korea Selatan untuk skema G To G, menyampaikan testimoni. Pemaparan, bukti kerja BP2MI dinilai sangat berhasil. PMI diutamakan dan dipulikasikan (dipublikasikan, red.)," klaimnya.
Unggahan ini langsung mendapat sanggatah dari Direktur Eksekutif Migrant CARE, Wahyu Susilo. Wahyu menegaskan bahwa program BP2MI tidak jelas. Diapun menyanggah klaim Benny Ramdhani. "Ha ha ha. Gagal lah! Programnya tidak membumi," tegasnya.
Wahyu pun memaparkan kegagalan program BP2MI. "Tidak mampu mendekatkan pekerja migran pada akses pelindungan sosial dan BPJS Ketenagakerjaan di masa pandemi," katanya.
Program pemberantasan mafia pekerja migran Indonesia menurut Wahyu juga gagal total. "Program sikat sindikat juga gagal total terbukti dengan mundurnya beberapa anggota satgas," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, awal tahun ini, sebelas anggota Satgas Pemberantasan Sindikat Pengiriman PMI Ilegal mundur. Mereka adalah Marzuki Darusman, Zumrotin K Susilo, Anis Hidayah, Hariyanto Suwarno, Dinna Prapto Raharja, Suwiryo Ismail, Fransiscus Supiarso Joyoadisumarta, Chrisanctus Paschal Saturnus, Thaufiek Zulbahry, M Ikhsan Rizal Assalam dan Nadila Amani.
Salah seorang anggota Satgas Pemberantasan Sindikat Pengiriman PMI Ilegal, Chrisanctus Paschal Saturnus mengungkapkan, ada beberapa hal yang menjadi alasan yang mendasari mereka untuk mundur.
Pria yang akrab disapa Romo Paschal itu mengatakan, alasan mundurnya mereka ialah karena ada indikasi politik di dalamnya. "Kami menengarai Satgas BP2MI mulai ada indikasi untuk kepentingan politik. Sementara kita bergabung dengan prinsip non partisan," katanya sebagaimana dikutip Batam News.
Netizen Tantang Berperang
Meskipun Benny Rhamdani pamer pujian klaim keberhasilan, tanggapan netizen justru menantang berperang. Semua itu buntut dari aksi provokatif Benny yang minta restu pada Presiden Jokowi untuk bertempur. "Kita ini pemenang. Kita ini besar," kata politisi Hanura itu.
Dia pun meminta restu ke Presiden Joko Widodo untuk berperang melawan mereka yang berseberangan dengan pemerintah di media sosial. Video berdurasi 49 detik ini memperlihatkan Benny menyampaikan pendapatnya di hadapan Presiden Jokowi di sela acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11).
“Kita gemas pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur di lapangan kita lebih banyak. Nah, kalau bapak tidak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, gunakan penegakkan hukum yang harus (dipakai),” kata Benny dalam video itu.
Karena itu begitu Benny muncul dengan unggahan keberhasial tanggapan netizen justru mengajak berperang. Akun Ardiansyah Aldi @ArdiansyahAld11 membalas: Wallahi saya Menyesal 2014 & 2019 Kemarin Memilih Jokowi. Demi Allah Sayapun Menyesal Kemarin 2014 & 2019 Menjadi Bagian Dari Tim Pemenangan Jokowi. Setelah Melihat Manuver Kotor dan Blunder Segelintir orang yang Mengaku Relawan. Untuk tantangan perang lu Ben Monggo saya ladeni.
Akun irwan08 @irwan080206 mentuit: Mau kapan dan dimana lokasi perang nya woi kamu @benny_rhamdani_?? banyak juga yang sudah gemes mau tampol bacot mu itu hei kamu provokator.
210
Sentimen: negatif (96.9%)