Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Washington, Pyongyang, Tokyo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Kisruh soal Rudal, Korut Sebut Petinggi PBB Ini Boneka AS
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) melontarkan pernyataan keras kepada Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres. Hal ini lantaran kecaman kerasnya atas aksi rudal Pyongyang.
Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Choe Son Hui menanggapi dengan mengungkapkan penyesalan yang kuat atas fakta bahwa Sekjen PBB telah mengambil sikap yang sangat tercela. Kecaman Guterres dirasa Korut sebagai tindakan yang tidak menghargai piagam PBB terkait kesetaraan.
"Pernyataan Sekjen mengabaikan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya yang tepat untuk mempertahankan ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal," ucapnya dikutip dari AFP, Senin (21/10/2022).
Ia menambahkan bahwa episode tersebut menunjukkan bahwa Guterres "adalah boneka Amerika Serikat (AS)".
Sebelumnya, Guterres meminta agar Korut menghentikan peluncuran rudalnya karena dianggap sebagai langkah yang provokatif. Hal ini didasari rentetan peluncuran rudal yang salah satunya mendekati daratan Korea Selatan (Korsel).
Korut yang bersenjata nuklir telah melakukan peluncuran yang memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir. Pyongyang berulang kali menyatakan langkah Washington untuk meningkatkan perlindungan yang ditawarkannya kepada sekutu Korsel dan Jepang telah menjadi ancaman.
Sejak Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un menyatakan Korut sebagai negara nuklir yang "tidak dapat diubah" pada bulan September, AS telah meningkatkan kerja sama keamanan regional.
"Kami baru-baru ini memperingatkan Sekjen PBB untuk mempertimbangkan masalah semenanjung Korea atas dasar ketidakberpihakan dan objektivitas," kata Choe.
Ia menambahkan bahwa Korut telah memperjelas bahwa itu hal itu merupakan pertahanan diri di bawah lingkungan keamanan yang mengkhawatirkan di semenanjung Korea yang disebabkan oleh kerja sama militer berbahaya AS dan pasukan bawahannya.
"Namun demikian, Sekjen PBB mengalihkan kesalahan atas kasus tersebut ke Korut daripada ke AS."
Kim Jong Un sendiri baru-baru ini mengawasi peluncuran hari Jumat, yang menurut kantor berita KCNA adalah Hwasong-17. Rudal itu dijuluki "rudal monster" oleh para analis.
Rudal itu terbang 1.000 kilometer (620 mil) pada ketinggian 6.100 km, kata militer Korsel. Ini sedikit lebih rendah dari ICBM yang ditembakkan Pyongyang pada 24 Maret, yang tampaknya merupakan uji coba paling kuat di Korut.
Sementara itu, Tokyo dan Washington mengadakan latihan militer bersama di wilayah udara di atas Laut Jepang. Selain itu, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan akan membahas Korut dalam pertemuan hari Senin.
[-]
-
Demi Cerai, Ramai Warga Korut Sogok Hakim Jutaan Rupiah
(luc/luc)
Sentimen: negatif (99.7%)