TAGAR.id, Jakarta - Kolaborasi Ikatan Alumni (IA) Farmasi ITB dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), ITB University menyalurkan bantuannya kepada warga terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Humas dan Publikasi IA ITB, Zaumi Sirad menyampaikan penyaluran bantuan dilakukan oleh 13 tim tanggap bencana ITB yang telah bertugas di lokasi bencana sejak Senin, 21 November 2022.

Tim bersama Sekolah Farmasi (SF) ITB bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB kemudian pemetaan dan perencanaan terkait kebutuhan para korban.

Antara lain obat-obatan, barang medis habis pakai, makanan dan bahan makanan, selimut, kain kafan, popok bayi, popok dewasa, susu, makanan pengganti ASI, kayu putih atau minyak telon dan lainnya.

"Setelah diperoleh data kebutuhan, dilakukan pengadaan barang yang dananya berasal dari LPPM ITB dibantu dengan hasil penggalangan donasi dari stakeholders Sekolah Farmasi - ITB," ungkap Zaumi Sirad dalam siaran tertulis pada Senin, 28 November 2022.

Bantuan tersebut di antaranya diperoleh dari individu, lembaga maupun perusahaan, antara lain PT. Kimia Farma, PT. Sanbe Farma, PT. Dena Danar Djaya, PT. Anugrah Argon Medica, PT. Dexa Medika, PT. Benfood Dinamika Sentosa, PT Imedco Djaja serta Ganeshfit.

Sedangkan lembaga yang memberikan donasi di antaranya seperti Ikatan Alumni Farmasi ITB dan Ikatan Apoteker Indonesia.

"Dari berbagai bantuan tersebut, didapatkan bantuan berupa makanan, minuman, suplemen kesehatan, obat-obatan, perlengkapan kesehatan, pakaian layak pakai dan lainnya," jelasnya.

Bantuan yang terkumpul tersebut kemudian diterima secara simbolis oleh Bupati Cianjur Herman Suherman kemudian didistribusikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, perwakilan PD Ikatan Apoteker Indonesia Kabupaten Cianjur, dan mitra lainnya.

Tak hanya itu, tim ITB diungkapkannya turut serta menyalurkan bantuan ke berbagai posko pengungsian guna mengisi kurang meratanya bantuan

Dalam kesempatan tersebut, tim pun membangun tenda penampungan, tim penyediaan dan pengelolaan air bersih, tim pemasangan seismograf untuk pemantauan aktivias gempa.

Selanjutnya tim insinerator hingga tim yang bertugas melakukan bantuan pendampingan psikososial.[]

Baca Juga: