Sentimen
Negatif (93%)
29 Nov 2022 : 01.10
Informasi Tambahan

Hewan: Anjing

Kab/Kota: Bekasi

Partai Terkait

Yaqut Singgung Aktor Politik Agama, Ansor dan Banser Diminta Waspada

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

29 Nov 2022 : 01.10
Yaqut Singgung Aktor Politik Agama, Ansor dan Banser Diminta Waspada

28 November 2022 13:25 WIB

Yaqut menyebut ada aktor politik yang mengatasnamakan NU untuk memecah belah Ansor dan Banser.

Yaqut Cholil Qoumas (twitter.com/yaqutcqoumas)

BEKASI, JITUNEWS.COM – Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan adanya kelompok politik yang ingin memecah belah solidaritas Ansor dan Banser menjelang Pemilu 2024.

Oleh karenanya, Yaqut berpesan agar GP Ansor terus konsisten melakukan kaderisasi dan menata organisasi, serta memperkuat konsolidasi.

"Sudah ada upaya memecah belah soliditas Ansor dan Banser dari kelompok politik mengatasnamakan NU untuk memecah belah soliditas Ansor dan Banser,” ujar Yaqut dalam Konferensi Besar Ke-XXVI GP Ansor di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (27/11).

Menag Analogikan Azan dengan Gonggongan Anjing, DPD: Jangan Buat Kontroversi, Lukai Umat

Selain itu, Yaqut menyinggung aktor politik yang menggunakan isu agama untuk kepentingan Pemilu. Ia menilai hal tersebut perlu diwaspadai demi keutuhan bangsa.

"Memasuki tahun politik, banyak aktor politik yang berpikiran sempit demi memuluskan kepentingannya. Bahkan ada yang licik dengan mengusung isu atau simbol keagamaan,” kata Yaqut.

“Ini harus kita waspadai bersama karena sangat berbahaya bagi kesatuan bangsa," sambungnya.

Menteri Agama RI itu meminta Ansor dan Banser tidak lengah. Sebab, ada kemungkinan aktor politik agama menargetkan para kader NU untuk tujuan praktis.

Yaqut berharap Pemilu 2024 bisa berjalan sesuai aturan, aman, jujur, adil dan menyenangkan.

"Saya instruksikan semua kader di mana pun berada untuk selalu satu komando dan satu barisan terhadap segala upaya memecah belah umat. Ini penting karena tensi politik ke depan bakal semakin meninggi sehingga perlu kecermatan," tuntasnya.

Dukung Izin ACT Dicabut, Menag Yaqut Kena Sindir Kader Demokrat

Sentimen: negatif (93.8%)