Sentimen
Positif (88%)
29 Nov 2022 : 00.00
Partai Terkait
Tokoh Terkait

Jelang Pemilu, Presiden Tentu Harus Betul-betul Netral

29 Nov 2022 : 07.00 Views 1

Vivanews.com Vivanews.com Jenis Media: Nasional

Jelang Pemilu, Presiden Tentu Harus Betul-betul Netral

Selasa, 29 November 2022 - 00:00 WIB

VIVA Politik - Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK menyampaikan pemilu menjadi peristiwa penting setiap 5 tahun untuk menentukan arah bangsa ke depan. Namun, jika salah dalam menentukan maka juga bisa menenggelamkan pemerintahan.

Demikian disampaikan JK dalam podcast YouTube Rocky Gerung, RGTV channel ID. Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu bilang pengalaman banyak negara memperlihatkan kesalahan dalam menentukan pilihan di pemilu.

Dia pun setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi dalam pentingnya menjaga demokrasi dan konstitusi.

"Saya sangat setuju dengan Pak Jokowi kita jaga demokrasi, kita jaga konstitusi. Kita jaga apa itu kemauan rakyat. Artinya beliau sebenarnya demokrat. Yang penting pelaksanaannya harus seperti itu," kata JK dikutip pada Senin malam, 28 November 2022.

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Mendengar pernyataan JK, Rocky Gerung bertanya soal demokrasi di Tanah Air. Rocky menyinggung ada penilaian dari luar negeri bahwa Jokowi masuk semi otoritarianisme.

JK langsung menjawab. Dia bilang maka itu penting harus dilaksanakan sesuai konstitusi dan kemauan rakyat,

"Idenya harus dilaksanakan seperti itu. Jangan pelaksanaan berbeda dengan ide," tutur JK.

Terkait oligarki politik, JK juga menanggapi bahwa hal itu mesti diperbaiki. Dia menekankan agar Jokowi sebagai kepala negara mesti menjaga demokrasi di Tanah Air dengan baik.

"Ya, artinya menjelang Pemilu itu sebagai Presiden, kepala negara tentu menjaga demokrasi itu sendiri berjalan dengan baik," lanjut JK.

"Sebagai Presiden yang tentu sudah dua kali harus betul-betul netral. Betul-betul menjaga kehidupan sesuai dengan UU," ujar JK.

Eks Wapres jusuf Kalla berbincang dengan Rocky Gerung.

Lantas, soal isu Jokowi yang punya dukungan ke capres tertentu, JK mengatakan hal itu hanya penafsiran atau interpretasi orang.

"Ya semua orang punya interpretasi. Tapi, tidak boleh sebagai Presiden," kata JK.

JK mengaku kerap ditanya memilih siapa nanti di Pemilu 2024. Dia pun menjawab orang yang bertanya tersebut kalimat yang lugas. "Saya mengaku memilih pemimpin yang baik untuk memajukan bangsa ini," tuturnya.

Bagi dia, calon pemimpin bangsa itu mesti punya kriterianya. Salah satunya memiliku leadership yang kuat. Menurut dia, dengan leadership maka bisa bersikap tegas, menganalisa, dan mampu ambil keputusan yang bertanggung jawab.

"Kedua harus ada pengalaman. Kalau nggak ada pengalaman bagaimana," sebutnya.

Sentimen: positif (88.3%)