Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Tiongkok
Pemimpin Harapan GMNI, yang Paham Geopolitik dan Peran Strategis RI
Jawapos.com Jenis Media: Nasional
JawaPos.com – Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menyampaikan, pemimpin Indonesia ke depan harus paham tentang landscape geopolitik global saat ini. Dia menyebut, variabel geopolitik sangat berpengaruh pada upaya Indonesia untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya.
Pernyataan ini disampaikan Arjuna saat
membuka agenda Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) GMNI ke-22 di Jogjakarta, Minggu (27/11). “Pemimpin ke depan harus punya visi geopolitik, setidaknya mampu membaca landscape geopolitik global. Terutama agar Indonesia mampu mengelola globalisasi untuk kepentingan kesejahteraan rakyat,” kata Arjuna.
Arjuna mengungkapkan, di tengah memanasnya konflik geopolitik perebutan Ukraina sebagai daerah penyangga antara Rusia dan Eropa Barat, terdapat tren regional di kawasan Asia yang luput jadi sorotan, yaitu potensi meletusnya krisis baru di Selat Taiwan.
Selain itu, kebangkitan kerja sama multilateral antara Eropa dan Asia yang dimotori Tiongkok dan Rusia, semakin mengkhawatirkkan Amerika Serikat dan blok Barat yang membuat meletusnya konflik geopolitik di Selat Taiwan bukan hal yang tak mungkin terjadi.
“Lokasi geografisnya yang diapit oleh beberapa kawasan strategis seperti Selat Malaka, Laut China Selatan, Semenanjung Korea, dan juga Filipina sepertinya akan menyeret Taiwan masuk dalam kancah pertarungan baru di kawasan Asia Timur, menyusul memanasnya krisis Ukraina-Rusia,” ucap Arjuna.
Dia tak memungkiri, hal tersebut membuat wilayah pasifik menjadi teater bagi pertarungan geopolitik global. Menurutnya, posisi Indonesia menjadi episentrum yang tentunya ditetapkan sebagai sasaran utama untuk digalang sebagai sekutu strategis di antara sejumlah aliansi negara-negara yang berkepentingan.
“Maka Indonesia tidak boleh hanya mengartikan pemilihan presiden sebagai aktivitas politik rutin 5 tahunan,” cetusnya.
Arjuna juga menyampaikan, sikap politik GMNI yang memilih bersikap independen dan kritis dalam menghadapi perhelatan politik 2024. Dia menginginkan, pemimpin Indonesia ke depan berpihak pada kepentingan rakyat kecil.
“Semua kader GMNI harus bersikap kritis, terutama yang menyangkut kehidupan rakyat kecil dan harus berani melawan di garda depan penggunaan politik identitas yang bisa merusak kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Arjuna.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Muhammad Ridwan
Sentimen: negatif (96.9%)