Sentimen
Positif (100%)
28 Nov 2022 : 09.05
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Huawei

Kab/Kota: Cianjur

Huawei Bantu Pulihkan Jaringan Telekomunikasi Pasca Gempa Cianjur

28 Nov 2022 : 16.05 Views 1

abadikini.com abadikini.com Jenis Media: News

Huawei Bantu Pulihkan Jaringan Telekomunikasi Pasca Gempa Cianjur

Abadikini.com, JAKARTA – Sebagai bagian dari komitmen Huawei “I Do Care”, baru-baru ini tim logistik dari Huawei Indonesia dengan sigap bekerja keras membantu pemulihan jaringan telekomunikasi yang terputus pasca gempa yang menimpa masyarakat di Cianjur di Jawa Barat. Huawei Indonesia juga telah menyalurkan sebagian donasi dalam jumlah besar guna membantu para korban dan mempercepat pemulihan pascabencana.

“Pascagempa, ratusan situs jaringan telekomunikasi di lokasi yang terkena dampak padam dan terputus. Tim Huawei di lapangan bergegas menuju pusat bencana untuk memulihkan jaringan. Mereka didorong oleh pola pikir untuk memberikan respons terbaik bagi masyarakat dan pelanggan. Semalam, sebagian besar jaringan telah pulih hingga 90 persen dan, dalam waktu 2 hari telah mencapai 98 persen. Pada hari keempat, 100 persen jaringan telah pulih sepenuhnya setelah akses ke 4 lokasi yang terletak di daerah terpencil berhasil dijangkau,” ujar Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia.

Jacky menambahkan bahwa Huawei juga mengalokasikan donasi dalam jumlah yang cukup besar dan meluncurkan apa yang disebut program penggalangan dana internal ‘We Do Nation’ untuk memobilisasi 2,000 karyawan Huawei untuk mengambil bagian dalam upaya bantuan untuk mempercepat pemulihan bagi para korban yang terkena bencana.

“Kewajiban Huawei untuk memastikan jangkauan jaringan komunikasi bagi masyarakat dan industri sejalan dengan inisiatif global terbaru dalam Forum Keberlanjutan 2022, Connectivity+: Innovate for Impact, yang bertujuan untuk meningkatkan, antara lain, nilai sosial dari konektivitas, dan mendorong keberlanjutan. di era ekonomi digital, sekaligus memastikan bahwa apa yang kami lakukan di Indonesia juga bermanfaat bagi semua ekosistem, terutama mereka yang membutuhkan,” tegas Jacky.

Sementara itu, Emilza Yuswar, General Manager, Huawei Indonesia West Java Region, mengatakan hanya beberapa jam setelah bencana melanda wilayah tersebut, Huawei segera merespons untuk memulihkan jaringan dengan mengirimkan tim pemeliharaan yang terdiri dari personel pendukung di lokasi, tim subkontrak, kendaraan, dan peralatan dan perlengkapan untuk perawatan. Tim pemeliharaan melakukan perawatan terhadap 41 generator diesel dan 18 generator di lokasi dan memulihkan 219 lokasi nirkabel, dan 5 kabel optik.

Secara paralel, tim menyerahkan bantuan kemanusiaan gelombang pertama berupa paket sembako, selimut, tempat tidur, dan pakaian.

“Dalam beberapa hari mendatang, Huawei akan terus mendukung operator lokal untuk memelihara infrastruktur telekomunikasi yang kuat, memastikan pekerjaan bantuan bencana dilakukan dengan lancar dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak. Kami akan terus memantau dengan cermat perkembangan di lapangan dan mengidentifikasi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, Huawei bekerja sama dengan Kitabisa untuk mendukung penyediaan dapur umum guna mengakomodir kebutuhan warga sekitar dan pengungsi. Sambil menunggu warga merenovasi rumahnya, kami juga ingin mendonasikan kasur tiup, khususnya untuk bayi, anak-anak, dan lansia yang terpaksa tinggal di tenda darurat,” ujar Emilza.

Selama lebih dari 22 tahun, Huawei Indonesia telah mengatasi berbagai medan berat dan segala tantangan untuk memastikan jaringan telekomunikasi tetap terjaga dan masyarakat menikmati konektivitas berkualitas. Sebagai penyedia ICT global terkemuka, Huawei telah membangun lebih dari 110 ribu base transceiver station untuk menyediakan infrastruktur komunikasi bagi lebih dari 270 juta orang Indonesia.

Sebuah film dokumenter berjudul Connecting the Islands menangkap beberapa cerita lokal tentang transformasi digital, yang dinikmati oleh penduduk di daerah terpencil di seluruh Indonesia, diluncurkan pada Forum CSD 2022 baru-baru ini. Film yang menampilkan kisah pribadi dari berbagai penduduk desa ini bercerita tentang bagaimana konektivitas telah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik dan menciptakan lebih banyak makna. Hal itu mencontohkan bagaimana infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak sekolah mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah, petani dan pengrajin semakin terhubung dengan pasar dan berbagai cerita warga.

Sentimen: positif (100%)