Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Beijing
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Perdana Menteri Peru Mengundurkan Diri
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Presiden Peru Pedro Castillo akan kembali melakukan perombakan kabinet di tengah perseteruan antara badan eksekutif dan legislatif.
Presiden menyatakan hal itu setelah menerima pengunduran diri Anibal Torres dari kursi Perdana Menteri negara tersebut.
Mantan Perdana Menteri Anibal Torres, yang merupakan sekutu setia Castillo, telah mengajukan pengambilan suara mosi tidak percaya terhadap kongres yang dikendalikan oposisi pada minggu lalu.
Baca Juga:
PBB Didesak Keluarkan Resolusi Mengutuk Serangan ke Fasilitas Energi UkrainaNamun Kongres menolak mengadakan pemungutan suara pada Kamis, dan mengatakan bahwa persyaratan untuk itu belum terpenuhi.
"Setelah menerima pengunduran diri perdana menteri, saya ucapkan terima kasih atas jasanya atas nama negara, saya akan memperbarui kabinet," kata Castillo dalam siaran televisi nasional, seperti dikutip Antara.
Pengajuan mosi tidak percaya ditujukan untuk menekan kongres di tengah hubungan yang menegang antara dua cabang pemerintahan.
Anggota parlemen oposisi telah dua kali memakzulkan Castillo, namun gagal menggulingkannya, meskipun mereka berhasil mengecam dan memecat beberapa anggota Kabinet.
"Saya meminta kongres untuk menghormati supremasi hukum, hak rakyat, demokrasi, dan keseimbangan kekuatan negara," tambah Castillo.
Baca Juga:
Jokowi Kepala Negara Pertama Hubungi Anwar Ibrahim Setelah Jadi PM MalaysiaMasa kepresidenannya telah ditandai dengan pergantian posisi senior pemerintahan. Castillo sekarang akan menunjuk perdana menteri kelima - penasihat utama dan juru bicaranya - sejak menjabat pada Juli tahun lalu.
Pemungutan suara mosi tidak percaya merupakan sesuatu yang kontroversial di Peru karena dapat menimbulkan konsekuensi yang signifikan. Jika kongres mengeluarkan mosi tidak percaya, Torres dan seluruh kabinet terpaksa mengundurkan diri.
Tetapi kabinet baru kemudian dapat meminta mosi kepercayaan kedua yang, jika juga ditolak, akan memungkinkan eksekutif menutup kongres dan mengadakan pemilihan legislatif baru.
Pekan lalu, Torres mengatakan dia akan menafsirkan kurangnya suara sama dengan mosi tidak percaya.
Pada tahun 2019, Presiden Peru saat itu Martin Vizcarra membubarkan kongres dan menyerukan pemilihan baru setelah dua mosi tidak percaya.
Kongres kemudian mengesahkan undang-undang yang membatasi situasi yang pantas mendapatkan pemungutan suara mosi tidak percaya, yang sekarang sedang diuji untuk pertama kalinya.
Ketegangan antara berbagai cabang pemerintah Peru dianggap sebagai hal biasa, dan Peru telah mengalami lima presiden yang berbeda sejak 2016. (*)
Baca Juga:
Beijing Buka RS Sementara Setelah Situasi Pandemi Makin KritisSentimen: negatif (88.6%)