Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Solo
Partai Terkait
Tokoh Terkait
'Mas Tolong Bilangin ke Bapak Cukup 2 Periode Saja' Curhat Netizen Kepada Putra Tertua Jokowi
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO -Seorang warganet di sosial media Twitter dengan nama pengguna @pizzastrwbery, mengingatkan Gibran Rakabuming agar ayahnya, Jokowi tak memperpanjang jabatan menjadi presiden 3 periode. Berikut isi pesannya.
"Mas tolong bilangin ke bapak, cukup 2 periode aja. Kasih kesempatan yang lain untuk menjadi presiden, siapapun itu," cuit warganet kepada Gibran dikutip pada Minggu, (27/11/2022).
Pesan tersebut lantas mendapat respon langsung dari Walikota Solo. Menurut putra tertua Jokowi, sang ayah akan mematuhi konstitusi yang berlaku.
Seperti kita tahu, masa jabatan presiden dan wakil presiden di Indonesia dibatasi maksimal dua periode. Sementara, lama jabatan satu periode yakni lima tahun.
Aturan ini tertuang dalam Pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
"Ya memang cuma 2 periode kok," tanggap Gibran lewat akun Twitternya @gibran_tweet.
Sebelumnya, Jokowi sendiri mengaku sudah kerap mendengar aspirasi semacam itu. Ia menganggap seruan-seruan itu sebagai bentuk keinginan masyarakat, yang memang sebaiknya didengar namun harus tetap ditanggapi sesuai konstitusi yang berlaku.
"Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar," kata Jokowi melalui keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Rabu (30/3/2022).
"Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi," imbuh Jokowi.
Komentar Warganet
"Mas Gibran jadi gubernur DKI, bapak jadi Walikota lagi untuk 3 periode," tutur warganet.
"Iya tolong sampaikan ke bapak sampeyan ya mas. Cukup 2 periode aja. Makasih," cuit akun netizen lain.
"Mas tolong kasih tau bapak jangan sampai terjadi konflik kepentingan antara urusan pribadi Dan negara..
Menteri emang bawahan presiden,tapi bukan bawahan Jokowi," ujar neter.
"Suru bapakmu belajar dari SBY. Jangan rusak konstitusi, jangan rusak tatanan negara," ungkap publik.
Sentimen: positif (64%)