Sentimen
Positif (100%)
26 Nov 2022 : 22.33
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19, bullying

Tokoh Terkait

Kemenkominfo Selenggarakan Webinar Literasi dengan Tema Strategi Jitu Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital

27 Nov 2022 : 05.33 Views 1

TVOneNews.com TVOneNews.com Jenis Media: News

Kemenkominfo Selenggarakan Webinar Literasi dengan Tema Strategi Jitu Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital

Jakarta - Perkembangan digitalisasi di Indonesia yang sangat signifikan beberapa tahun belakangan mampu mendorong terciptanya ekosistem digital yang baik. Ditambah dengan adanya dorongan pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 telah meningkatkan penggunaan internet dan mempercepat adopsi digital pada kegiatan sehari-sehari. 

Menurut laporan HootSuite dan We Are Social pengguna internet aktif di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada awal tahun 2022, atau meningkat 2,1 juta dibandingkan awal tahun sebelumnya.
    
Pemerintah pun mendorong masyarakat untuk dapat beradaptasi menggunakan aplikasi digital dan meningkatkan kompetensi digital masyarakat agar masyarakat semakin dapat beradaptasi menggunakan teknologi digital dan mampu membentengi diri dari resiko penggunaan internet seperti penipuan online dan cyber bullying. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) sebagai pengemban garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan transformasi digital bangsa Indonesia dalam mencapai visi dan misi tersebut kemenkominfo sebagai regulator, fasilitator, dan akselerator. 

Dalam rangka menjalankan salah satu mandat tersebut terkait pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi meluncurkan program “Indonesia Makin Cakap Digital” pada tahun 2021. 

“Dalam perjalanannya program literasi digital telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kabupaten/kota dan 34 provinsi diseluruh Indonesia dan berfokus pada peningkatan wawasan dan kecakapan digital masyarakat Indonesia yang diukur berdasarkan 4 (empat) pilar digital, yaitu Kecakapan Digital, Etika Digital, Keamanan Digital, dan Budaya Digital,” ujar Dirjen Aptika Kominfo, Samuel Abriijani Pengerapan.

Survey nasional oleh Kemenkominfo bersama Kata Data pada tahun 2021 menunjukkan indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada pada level SEDANG dengan skor 3.49. Hal ini merupakan suatu peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi serupa di tahun 2020 yang menunjukkan skor 3,46. Kemenkominfo akan terus meningkatkan pencapaian tersebut dengan menyasar kelompok-kelompok strategis di masyarakat. 

“Untuk meningkatkan skor indeks literasi digital Indonesia ke level BAIK Kemenkominfo secara konsisten akan terus menjalankan kegiatan literasi digital. “Pada tahun 2022 akan diberikan pelatihan literasi digital kepada 5,5 juta masyarakat agar tujuan peningkatan skor indeks literasi digital tersebut dapat tercapai dan peningkatan kecakapan digital tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, mengingat kita memiliki potensi sumber daya manusia yang besar,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, dalam sambutan program Makin Cakap Digital.

Kegiatan literasi digital diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi upaya menghentikan penyebaran berita hoaks serta dampak negatif dari penyalahgunaan internet dengan cara meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui beragam program edukasi kecakapan literasi digital. 

Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan, dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam berbagai bentuk.  Selain itu dengan cakap literasi digital dapat memacu individu untuk beralih dari konsumen yang pasif menjadi produsen yang aktif, baik secara individu maupun sebagai bagian dari komunitas.  

Dengan literasi digital juga akan tercipta tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis serta kreatif. Anggota masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif dan menjadi korban informasi hoaks atau korban penipuan yang berbasis digital. 

Kegiatan webinar literasi digital untuk komunitas di wilayah Maluku, Papua, dan sekitarnya telah diselenggarakan pada hari Jumat, 25 November 2022, pukul 08.00 - 10.00 WIT dengan tema “Strategi Jitu Pengembangan Bisnis Berbasis Media Digital”. Webinar tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.200 orang dari berbagai kelompok masyarakat/komunitas di wilayah Maluku Papua yang menghadirkan Pradipta Nugrahanto, CE0  Paberik Soeara Rakjat & Praktisi Literasi Digital; Virna Lim ,Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia; Sukma Nurjagat, Relawan Mafindo Jakarta, sebagai narasumber. 

Dalam webinar tersebut, Virna Lim membahas strategi jitu pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif cakap digital. 

"Dalam menunjang pengembangan bisnis berbasis media digital mengetahui dan memahami landskap digital akan sangat membantu kita untuk mengoptimalkan potensi bisnis melalui digital platform, dengan memahami dengan baik kita dapat mengetahui bagaimana cara yang paling tepat untuk dapat mengoptimalkan pengembangan bisnis melalui digital media platform tersebut," papar Virna Lim.

Sukma Nurhagat memperkaya pembahasan mengenai strategi jitu pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif etika digital. 

"Selain cakap dalam mengoperasikan teknologi digital, kita juga perlu membekali diri dengan kompetensi etika dalam bermedia digital atau netiket. Netiket merupakan tata krama dalam menggunakan internet begitu juga dalam melakukan pengembangan bisnis berbasis media digital perlu adanya tata krama agar menghindarkan bisnis dari UU ITE,” jelas Sukma Nurjagat.  

Pradipta Nugrahanto melengkapi pembahasan mengenai strategi jitu pengembangan bisnis berbasis media digital ditinjau dari perspektif keamanan digital. 

"Untuk melengkapi kemampuan literasi digital dalam melakukan pengembangaN bisnis berbasis media digital,pemahaman terkait keamanan digital juga perlu dikuasai. Hal ini bertujuan untuk melindungi aset digital bisnis kita seperti konten dan akun dari bahaya digital. Beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mengamankan aset digital bisnis. Pertama, gunakan password yang kuat. Kedua, aktifkan fitur keamanan tambahan. Ketiga, selalu gunakan watermark di setiap konten yang dibuat. Terakhir, selalu waspada dan kritis dengan semua informasi yang kita dapat di internet”, ujar Pradipta Nugrahanto.(chm)

Sentimen: positif (100%)