Sentimen
Negatif (100%)
26 Nov 2022 : 05.59
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gresik, Lamongan, Badung

Tokoh Terkait

Gresik Kembangkan TPST dengan Kapasitas 200 Ton Per Hari

Beritajatim.com Beritajatim.com Jenis Media: Politik

26 Nov 2022 : 05.59
Gresik Kembangkan TPST dengan Kapasitas 200 Ton Per Hari

Gresik (beritajatim.com) – Kabupaten Gresik mengembangkan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan kapasitas 200 ton perhari dengan melakukan MoU sama perusahaan air mineral skala nasional. Perusahaan tersebut nantinya juga aktif terlibat dalam proses pembangunan sampai selesai.

Dipilihnya sampah karena berdasarkan data dari Indonesia National Plastic Action Partnership yang dirilis bulan April 2020, Indonesia menghasilkan 6,8 juta ton sampah plastik dan 9 persen atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut.

Belum terintegrasinya sistem persampahan nasional menjadi penyebab sampah rumah tangga tidak terkelola sehingga menyebabkan beban berlebih di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kondisi ini dialami Kabupaten Gresik yang saat ini menghadapi permasalahan overload di TPA Ngipik yang menjadi satu-satunya tempat pembuangan sampah akhir bagi masyarakat.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemkab Gresik untuk mengurangi dan menangani sampah, antara lain dengan mendorong pembentukan bank sampah di seluruh desa serta pembuatan TPS3R. Namun, hingga saat ini cakupan layanan sampah baru mencapai 30 persen.

Nantinya dalam pengelolaannya, TPST ini akan memberdayakan masyarakat di sekitar lokasi sebagai pekerja dan akan melayani pengambilan sampah bagi 25.000 kepala keluarga di wilayah Kecamatan Gresik, serta berbagai kawasan perkantoran, komersial, dan industri di Kabupaten Gresik.

TPST tersebut ditargetkan akan memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton per hari dan diharapkan akan terkumpul sampah botol plastik sebanyak 150 ton per bulan.

“Ini merupakan momen yang spesial lantaran dengan penandatanganan MoU menjadi tanda komitmen bersama tanda dimulai untuk pertama kalinya sejak tahun merdeka mengenai pengelolaan sampah di Gresik,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani, Rabu (9/03/2022).

Pengelolaan sampah di Gresik lanjut dia, membutuhkan keterlibatan dan sinergi dengan banyak pihak, diantaranya masyarakat baik secara individu maupun yang terorganisasi seperti TPS 3R, Sekolah Adiwiyata, Ecopesantren, Ecocafe, penerapan program zero waste cities (Kawasan Nol Sampah) dan Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia (ASOBSI), untuk memaksimalkan potensi pengurangan sampah sebelum masuk TPA.

“Mengedepankan prinsip Zero Waste To Landfill, TPST Samtaku akan menerapkan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel), dimana sampah organik akan dikelola menjadi kompos dan sebagian akan diproses bersama dengan sampah residu untuk menghasilkan bahan bakar. Sementara untuk sampah kemasan botol plastik bekas yang terpilah akan dikirim ke pabrik untuk diolah kembali menjadi material rPET (recycled PET) sebagai bahan baku botol plastik baru,” ujarnya.

Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia selaku pengelolah, Karyanto Wibowo menuturkan, TPST Samtaku Gresik menjadi TPST ketiga yang dikembangkan oleh perusahaannya.

“Sebelum di Gresik kami juga mengembangkan di Lamongan, Jimbaran Badung, Bali. Inisiatif ini dikembangkan sebagai bagian dari komitmen mengumpulkan lebih banyak sampah plastik daripada yang kami gunakan untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan sampah di Indonesia. Pada dua TPST terdahulu yaitu TPST Lamongan dan TPST Jimbaran kami telah berhasil melakukan pengurangan jumlah sampah ke TPA hingga 70 persen,” tuturnya.

Khusus TPST Samtaku Gresik kata dia, direncakan juga akan dilengkapi dengan wahana edukasi dan akan menjadi sarana penyebarluasan pengetahuan terkait pengelolaan sampah bagi masyarakat.

“Pembangunan infrastruktur juga disertai dengan sosialisasi pemanfaatan TPST, dan pendidikan pengelolaan sampah kepada masyarakat di Kecamatan Gresik,” tandasnya. [dny/but]

Sentimen: negatif (100%)