Sentimen
Informasi Tambahan
BUMN: bank bjb
Kab/Kota: Klaten, Kudus
Kasus: PHK
Ekonom Nilai PHK adalah Pilihan Paling Logis di Tengah Banyak Ancaman Jum'at, 25/11/2022, 18:09 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Ekonom Achmad Nur Hidayat dalam sebuah video berjudul Hari Ini PHK Massal Start Up, Siap-siap Besok Giliran Anda? yang diunggah di akun YouTube-nya pada 22 November lalu menyampaikan bahwa keputusan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) merupakan langkah yang paling logis yang bisa dilakukan untuk mempertahankan bisnisnya agar dapat terus berjalan dan bertumbuh.
Sebelumnya, sektor startup telah menjadi lini bisnis yang paling dilirik oleh para investor. Namun kini situasinya telah berubah. Achmad menyampaikan, "manakala di 2023 krisis sudah kelihatan di depan mata dan investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi, akhirnya perusahaan rintisan ini akan ambruk."
Achmad menyampaikan bahwa investor kini mulai meninggalkan startup-startup yang dianggap sudah tidak dapat menghasilkan profit. Oleh karenanya dengan situasi saat ini, Achmad menyarankan bagi para pengusaha atau sektor bisnis di Indonesia untuk tidak boleh lagi mengandalkan pembiayaan yang sifatnya merupakan pembiayaan yang berasal dari pasar modal atau capital market.
Baca Juga: Dua Inefisiensi Penyebab GoTo hingga Ruangguru Lakukan PHK Karyawan
"Kenapa? Karena capital market itu cenderung saat ini sedang melemah," terang Achmad. Ia menambahkan, "karena para investor di pasar modal ini sekarang sudah sangat berhati-hati dan mereka ini sekarang sedang memikirkan bagaimana bisa bertahan untuk diri mereka sendiri."
Kemudian Achmad turut mengingatkan bahwa kita tidak boleh menganggap apa yang akan terjadi di tahun 2023 itu akan sama dengan yang terjadi di tahun 2022. Ujarnya, "kita harus mempersiapkan bahwa capital market ini menjadi tidak lagi andalan buat pembiayaan perusahaan sehingga perusahaan ini harus betul-betul memperhatikan flow-nya, bagaimana potensi revenue-nya, bagaimana potensi biayanya."
Jika tidak mulai melakukan persiapan, maka perusahaan dapat ambruk. Menurut Achmad, membakar uang bukanlah hal yang masuk akal apalagi di situasi seperti sekarang ini. Karena kini permainan yang terjadi telah berbeda. Perusahan yang masih membakar uangnya pada akhirnya tidak akan mampi bertahan karena mereka akan kesulitan mencari sumber pembiayaan untuk membiayai operasionalnya.
"Langkah paling logis ya langkah yang telah dilakukan oleh startup sekarang, yaitu mem-PHK," tutur Achmad.
Menambahkan pada hal ini, Achmad menyarankan kepada Pemerintah untuk dengan sigap turun tangan dalam mengatasi gelombang PHK yang kini secara masif terjadi di Indonesia sehingga gelombang ini tidak berlanjut dan meruntuhkan perekonomian nasional, karena saat ini sektor startup yang digadang menjadi game changer ternyata tidak dapat diandalkan lagi.
Baca Juga: Bank Bjb Perluas Layanan Hingga ke Kudus dan Klaten
Sentimen: netral (40%)