JawaPos.com – Kemampuan inovasi robotika anak-anak madrasah semakin terasah. Kementerian Agama (Kemenag) mendukung hilirisasi inovasi robot itu di sektor industri. Sehingga kelak inovasi robot anak madrasah bisa diproduksi massal.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama (Kemenag) M. Nizar Ali mengatakan anak-anak madrasah semakin piawai dalam bidang robotik. Apalagi setiap tahun Kemenag rutin menggelar kompetisi robotika untuk anak-anak madrasah di semua jenjang.

’’Suatu hal yang membanggakan, anak madrasah kini memiliki kapasitas mengagumkan dalam teknologi robotik,’’ kata Nizar dalam keterangannya Jumat (25/11). Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag itu menuturkan, kemampuan anak-anak madrasah di bidang robotika bukan sebuah omong kosong. Tetapi fakta dan realitas.

Nizar berharap ke depan semakin banyak kompetisi yang merangsang kemampuan anak-anak madrasah menciptakan robot. Sehingga bisa terus mengembangkan transformasi digital, yang sedang digalakkan oleh Kemenag. Dia juga meminta anak-anak yang memiliki minat di robotika, dibimbing dengan baik.

Sementara itu dalam penutupan ajang Madrasah Robotic Competition (MRC) 2022 Direktur Kurikulum, Sarana, Kesiswaan, dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah Kemenag Moh Isom menuturkan, banyak robot karya anak-anak madrasah yang cukup aplikatif.

Sehingga dia mendorong supaya karya robot anak-anak madrasah itu bisa dihilirisasi ke dunia industri. ’’Mudah-mudahan bisa diproduksi secara masif dan akhirnya robot ini dapat mempermudah kehidupan kita,’’ katanya. Isom menegaskan bahwa kompetisi robot ini bisa membuka pintu kesempatan yang luas bagi anak madrasah untuk berprestasi dan berinovasi.

Pada malam penutupan ajang MRC 2022 diumumkan juara sekaligus pemberian hadiah senilai total Rp 250 juta. Diantaranya adalah perwakilan MAN 1 Kota Bukittinggi meraih juara pertama kategori robot inovasi jenjang madrasah aliyah. Kemudian wakil dari MTsN 6 Kota Padang juara pertama robot inovasi jenjang madrasah tsanawiyah. Lalu ada MI Al-Layyinah Banten meraih juara kategori serupa untuk jenjang madrasah ibtidaiyah.

Kompetisi robot anak-anak madrasah tersebut diikuti 180 inovasi robot dari 180 madrasah seluruh Indonesia. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 360 orang. Robot yang dikompetisikan harus beroperasi secara otomatisasi, bukan kendali remote control, wifi, atau sejenisnya.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Hilmi Setiawan