Sentimen
Negatif (100%)
25 Nov 2022 : 12.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur, Duren Tiga

Kasus: pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Kodir Kepergok Ambil Alih Tugas Brigadir J, Sang ART Tahu Akal Busuk Ferdy Sambo yang Hendak Habisi Ajudannya?

25 Nov 2022 : 19.50 Views 1

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Kodir Kepergok Ambil Alih Tugas Brigadir J, Sang ART Tahu Akal Busuk Ferdy Sambo yang Hendak Habisi Ajudannya?

AYOBANDUNG.COM - Kodir atau Diryanto, asisten rumah tangga Ferdy Sambo memberikan keterangan yang membuat kasus pembunuhan terhadap Brigadir J semakin terlihat jelas.

Karena keterangan Kodir inilah, Ferdy Sambo diduga kuat sudah merencanakan pembunuhan Brigadir J sejak jauh hari.

Mulanya dalam persidangan, Kamis (24/11/2022), Kodir mengaku dirinya mengetahui kondisi kamera pengawas atau CCTV yang berada di kediaman Ferdy Sambo saat kejadian tewasnya Brigadir J.

Baca Juga: 25 November Hari Guru Nasional Libur Tanggal Merah? Intip Ketentuan SKB Liburan Hari ini

Di hari eksekusi Brigadir J, CCTV di kediaman Ferdy Sambo disebut sudah dalam keadaan mati seluruhnya.

Di hadapan majelis hakim, Kodir menyatakan bahwa CCTV yang berada di rumah dinas Duren Tiga itu sudah tak berfungsi sejak 15 Juni 2022 lantaran rusak.

Kodir juga mengatakan bahwa persoalan CCTV di Duren Tiga itu merupakan salah satu tugas yang dilakukannya sebagai ART.

Dari kesaksian Kodir tersebut, hakim lantas curiga mengapa Kodir tak segera membenarkan CCTV di Duren Tiga jika memang kondisi kamera pengawas itu merupakan salah satu tanggung jawabnya untuk dijaga.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Hari Guru Nasional 2022 Kepala Sekolah Tentang Peran Guru dalam Mencerdaskan Bangsa

Bukannya dibenarkan, CCTV di Duren Tiga justru diketahui mati hingga 8 Juli 2022, hari di mana Brigadir J kehilangan nyawanya.

Sehingga terjadi selang waktu begitu lama di mana Kodir membiarkan kondisi CCTV tak beroperasi seperti seharusnya.

"Nah itu, jadi kalau CCTV hari demi hari bertugas harus kontrol, harus monitoring. Makanya jawaban kamu bener atau enggak, yang bilang tanggal 15 Juni baru tahu kamu rusak. Padahal sebenarnya kalau itu tugas kamu hari demi hari lihat CCTV itu bagus atau enggak. Makanya, satpam saja tahu kalau hari ini rusak dia langsung beri tahu ke Pak RT," cecar hakim dalam persidangan dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto, yang digelar di PN Jakarta Selatan.

Hakim lantas menyayangkan sikap Kodir yang tak segera memperbaiki kondisi CCTV di rumah Sambo yang rusak.

Baca Juga: Daftar Formasi CPNS 2023 ini Syarat dan Dokumen Pendaftaran, Intip Apakah Gaji PNS Naik Juga Tahun Depan?

Pasalnya CCTV tersebut seharusnya bisa menjadi bukti kuat penembakan terhadap Brigadir J, sehingga kasusnya tak perlu melewati proses yang sepanjang saat ini.

Keterangan Kodir itu lantas menjadi tidak relevan manakala dirinya menyinggung soal tanggung jawab Brigadir J.

Berbeda jabatan (Kodir ART dan Brigadir J adalah ADC), keduanya ternyata memiliki tugas yang serupa, yakni mengecek CCTV.

"Iya tugas kamu, kalau ADC tugasnya ADC bukan urus CCTV, ya kan?" tanya hakim.

Baca Juga: Gempa Susualan 4,1 Magnitudo di Cianjur, Warga Terbangun Keluar Rumah

"Untuk almarhum (Yosua), (tugas cek CCTV) di bagian rumah," beber Kodir.

Pengakuan Kodir itu lantas menimbulkan tanda tanya, pasalnya di sejumlah kesempatan di persidangan, Kodir mengaku bahwa ia adalah sosok terakhir yang melakukan pengecekan terhadap seluruh CCTV yang berada di rumah dinas Ferdy Sambo.

Hingga menimbulkan penilaian bahwa Kodir memang sudah diminta bertanggung jawab atas tugas yang akan ditinggalkan oleh Brigadir J.

Rumor tersebut kemudian mengarah kepada dugaan kuat bahwa Ferdy Sambo memang sudah merencanakan eksekusi terhadap sang ajudan, oleh karena itu eks Kadiv Propam itu meminta Kodir untuk mengambil alih tugas Brigadir J.

Baca Juga: 19 Twibbon Hari Guru Nasional 2022 Siap Dipakai Jumat 25 November Semarakkan HUT PGRI ke 77 Tahun

Tak hanya satu kali dihadirkan dalam persidangan, Kodir juga sempat kepergok memberikan kesaksian yang bertolak belakang.

Sebelumnya, Kodir mengaku jikadirinya sempat pergi dari Duren Tiga ke Saguling pada 8 Juli 2022, sebelum eksekusi terhadap Brigadir J dilakukan.

Kepada majelis hakim, Kodir menyampaikan jika pada saat itu dirinya sengaja tak mengunci pintu rumdin Duren Tiga dengan alasan merasa aman karena ada CCTV yang mengawasi.

Padahal di kesaksiannya yang lain, Kodir menerangkan bahwa CCTV rumah Sambo sudah rusak sejak 15 Juni.

Dengan kesaksiannya yang bertolak belakang itu, seolah menerangkan bahwa salah satu dari keterangan sang ART merupakan keterangan bohong.***

Sentimen: negatif (100%)