Sentimen
Netral (88%)
24 Nov 2022 : 04.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karang Anyar

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan

24 Nov 2022 : 04.47 Views 1

Merdeka.com Merdeka.com Jenis Media: Nasional

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan

Merdeka.com - Bandar Udara Internasional Juwata (Bandara Juwata), Tarakan merupakan salah satu satuan kerja di bawah Kementerian Perhubungan. Bandara ini juga merupakan salah satu prasarana transportasi utama di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Bandara Juwata secara berkesinambungan terus berupaya mengembangkan kapasitasnya, untuk memenuhi kebutuhan transportasi, serta menyokong pertumbuhan ekonomi anak negeri.

Kalimantan Utara sendiri merupakan kawasan penghubung yang memiliki fungsi distribusi sekaligus merupakan wilayah transit, dalam konteks pergerakan arus lalu lintas moda transportasi dengan tujuan pemasaran. Hal tersebut menempatkan Bandara Juwata sebagai gerbang masuk baik bagi masyarakat maupun wisatawan asing dan domestik, serta sebagai penunjang arus logistik di wilayah Kalimantan Utara.

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan©2022 Merdeka.com

Jika dilihat dari sejarahnya, Bandara Juwata dibangun pada masa penjajahan Belanda dan dijadikan pangkalan militer bagi pesawat tempur. Pada tanggal 11 Januari 1942, Bandara Juwata juga tercatat sebagai bagian dari sejarah, sebagai tempat pendaratan pesawat tempur tentara Jepang untuk pertama kalinya di Indonesia.

Di era kemerdekaan, Bandara Juwata yang telah resmi dimiliki oleh negara Indonesia beroperasi sebagai Bandara Perintis. Pada awal tahun 2.000, statusnya ditingkatkan menjadi bandara domestik dengan panjang runway 1.850 meter. Bandara ini berlokasi di Kelurahan Karang Anyar Pantai Kecamatan Tarakan Barat.

Saat ini terminal baru Bandara Juwata memiliki luas 12.440 m2, dengan panjang runway 2.250 meter. Bandara Juwata saat ini mampu melayani 40 penerbangan per hari, dengan kapasitas penumpang sebanyak 2.000 orang per hari.

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan©2022 Merdeka.com

Bandara yang berjarak sekitar 3 km dari pusat kota ini juga terus meningkatkan kapasitas melalui pengembangan fisik. Salah satu target utama pengembangan kapasitas Bandara Juwata adalah perpanjangan runway dari existing 2250 meter menjadi 2500 meter.

Panjang runway Bandara Juwata saat ini, belum memadai untuk merealisasikan penambahan rute internasional. Saat ini baru terdapat satu rute internasional di Juwata, yakni Tarakan-Tawau, Malaysia, yang dilayani oleh maskapai Malaysia Airlines.

Penambahan jumlah rute internasional, diharapkan dapat menarik kedatangan wisatawan asing, di samping juga domestik. Banyak obyek wisata potensial yang dapat dicapai dari Tarakan, diantaranya adalah Derawan, Maratua, Sangalaki dan Kakaban.

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan©2022 Merdeka.com

Selain peningkatan kapasitas penumpang, arus logistik juga menjadi perhatian Bandara Juwata. Masyarakat sekitar banyak menggunakan angkutan kargo untuk mengangkut komoditas hasil laut dari sekitar Pulau Tarakan.

Rencananya, apabila panjang runway telah memadai, Bandara Juwata akan menambah rute internasional, yang selain untuk mobilisasi penumpang, juga dapat mengakomodir pengangkutan hasil sumber daya laut Tarakan ke wilayah-wilayah luar negeri.

Bandara Juwata, akan menjadi salah satu penyokong utama aktivitas perdagangan di wilayah Kaltara. Peningkatan aktivitas pariwisata dan perdagangan akan turut mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Kaltara.

Ini sekaligus pengimplementasian dari semboyan Kementerian Perhubungan, 'Wahana Manghayu Warga Pertiwi', yang maknanya Perhubungan sebagai wahana untuk menyejahterakan bangsa dan negara.

Bandara Juwata, Bekas Pangkalan Militer Belanda yang Jadi Gerbang Utama Tarakan©2022 Merdeka.com

Selain perpanjangan runway, yang juga tengah dipersiapkan dengan serius adalah konsep konektivitas antara Bandara Juwata dengan angkutan sungai dan laut. Ke depannya, Bandara Juwata akan menjadi bandara pertama yang terkoneksi langsung dengan angkutan sungai dan laut, yang menghubungkan wilayah di sekitar kota Tarakan, yakni Nunukan, Bulungan, Malinau dan Tana Tidung.

Saat ini Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tengah menggodok rencana pembuatan dermaga atau pelabuhan khusus speedboat, yang akan terkoneksi dengan pelabuhan-pelabuhan lain di sekitar wilayah Tarakan.

Pembangunan dermaga di wilayah Bandara ini, nantinya memungkinkan penumpang pesawat udara untuk langsung terkoneksi dengan moda angkutan sungai atau laut. Integrasi antara angkutan udara dengan angkutan laut dimaksudkan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat Kaltara.

[hhw]

Sentimen: netral (88.7%)