Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Surabaya, Madiun, Purwokerto, Yogyakarta
Tokoh Terkait
Ridwan Kamil Bocorkan Rute Baru Kereta Cepat
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menurut rencana disambung hingga ke Surabaya. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan bocoran rute lanjutan kereta cepat dari Bandung hingga Surabaya.
Pasca kereta cepat Jakarta-Bandung selesai dibangun, tahap berikutnya dari pembangunan kereta cepat adalah rute menuju Surabaya. Rute itu akan melewati beberapa kota besar, mulai dari Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, dan berhenti di Surabaya.
"Dan doakan jika lancar, tahap berikutnya adalah rute Bandung - Kertajati - Purwokerto - Yogya - Madiun - Surabaya. Diharapkan investasi lebih murah karena rutenya melipir jalan tol sehingga tidak banyak pembebasan lahan. Aamin," kata Ridwan Kamil dalam keterangan unggahan video di Instagram resminya @ridwankamil, dikutip Minggu (20/11/2022).
Kang Emil belum lama ini mengunggah video dirinya sempat menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Katanya, kereta yang dijajal adalah kereta inspeksi.
"Yang dipakai tes, adalah kereta inspeksi, yang masih dibungkus plastik dan ditutup lantai sementara," ujar Ridwan Kamil.
Dalam videonya itu dia juga sempat wira-wiri memamerkan interior dalam kereta tersebut. Dia juga membubuhkan testimoninya saat menjajal kereta cepat, katanya kereta berjalan dengan lembut tanpa guncangan. Dia berharap di Juni tahun depan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah bisa digunakan masyarakat luas.
"Tidak ada guncangan sama sekali, karena kereta berjalan dengan lembut. Semoga Juni 2023 sudah bisa dipergunakan bagi publik dan meningkatkan ekonomi Jawa Barat dan DKI berlipat-lipat," kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, uji coba dilakukan dengan kecepatan hanya 80 km per jam. Namun, kecepatan aslinya bisa mencapai 350 km per jam yang dapat membuat perjalanan Jakarta-Bandung hanya menjadi 40 menit.
"Tinggal di Bandung dan kerja di Sudirman-Thamrin Jakarta, sekarang menjadi mungkin. Karena konsep jarak bukan lagi berapa jauh tapi berapa lama," ujar Ridwan Kamil.
[-]
-
Top! 'Peluru' Kereta Cepat dari China Pertama Tiba di RI
(ayh/ayh)
Sentimen: positif (49.8%)