Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta
JFFE 2022 Diharap Jadi Katalisator Ekonomi Kreatif Yogyakarta
Krjogja.com Jenis Media: News
Jumpa pers Jogja Festival Forum & Expo 2022 di Gadri Resto Ambarrukmo (foto: istimewa)
Krjogja.com - YOGYA - Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) akan kembali hadir di Pendopo Royal Ambarrukmo pada 24-25 November 2022. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, edisi JFFE kali ini akan berfokus pada tema penguatan pondasi regional festival di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mewujudkan “City of Festivals”.
Dalam rangka memperkuat jaringan ekosistem festival, penyelenggaraan JFFE tahun ini mengambil tema Penguatan Ekosistem Festival Terhadap Isu-isu Regional Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam temu media yang dilaksanakan di Gadri Resto, Senin (21/11/2022) Direktur Pelaksana Jogja Festival, Dinda Intan Pramesti Putri mengungkapkan JFFE selalu terbuka untuk festival – festival baru yang akan bergabung.
“Kita mempunyai banyak aset festival, sesuai dengan tema yang dipilih festival mampu menjadi katalisator ekonomi kreatif terutama di Jogja. Oleh karena itu kita akan terus memperhatikan kebijakan – kebijakan festival di Jogja agar bisa terus meningkatkan kualitas festivalnya,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Jogja festival Forum & Expo 2022 RM. Satya Brahmantya menegaskan bahwa JFFE bukanlah sebuah festival yang lain melainkan wadah dari festival yang ada di Yogyakarta.
“Kegiatan ini akan berlangsung selama 2 hari pada 24 November kita akan fokus pada program kewacanaan, literasi, FGD, dan symposium. Dalam kesempatan tersebut kita akan mempertemukan para pegiat festival dengan para stakeholder skala nasional maupun internasional,” ungkap Satya Brahmantya.
“Perlu diketahui juga jumlah festval yang ada di Jogja melebihi jumlah festival di Malaysia, mulai dari festival besar maupun festival – festival kecil namun berskala internasional. Dalam JFFE kali ini juga kita akan mencoba merumuskan segala permasalan terkait payung hukum bagi pegiat festival dalam hal ini kita memcoba membahas dengan Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo,” tambah Brahm.
“Payung hukum yang dimaksudkan di sini adalah mulai dari perpajakan, kita sebagai pegiat festival sudah tertib dalam membayar pajak, namun yang dipertanyakan bisa tidak pajak yang kita bayarkan tersebut kembali lagi ke kita, dalam artian bukan berarti melulu tentang uang tapi tentang fasilitas lain yang bisa kita peroleh,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menuturkan, “JFFE ini merupakan kegiatan yang sangat strategis karena bisa mempertemukan pegiat festival dengan stakeholder untuk membicarakan masalah dan memberi jalan keluarnya. Saat ini Dinas Pariwisata juga menggandeng komunitas dalam setiap eventnya, kita terlibat di dalamnya namun tidak mendominasi.”
Keberadaan JFFE 2022 diinisiasi oleh Jogja Festivals (JOGFEST), sebuah platform strategis untuk ekosistem festival pertama di Indonesia. Jogja Festivals telah didirikan di Yogyakarta oleh 15 festival pelopor Yogyakarta sejak 21 September 2014 sebelum diresmikan pada 9 Maret 2017. Saat ini JFFE telah menjadi rumah bagi lebih dari 70 festival yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Program-program JFFE 2022 dapat diakses oleh publik secara luring di Pendopo Royal Ambarrukmo dan daring dan informasi terbaru terkait JFFE 2022 juga dapat diakses melalui instagram @jogjafestivals. (*)
Sentimen: positif (99.8%)